PLAIES [KM]

DISSENT

Let's play;

"BTS - Young Forever [Indo Sub]"

©️SecretAeri

***

Apa yang mereka tunggu? Disetiap pertemuan akan ada sebuah ujung yang mengungkapkan jati diri. Akhir.. sebuah akhir yang semua orang harapkan akan berakhir baik.

Berapa puluh piala yang telah mereka lepaskan? Bukan keinginan, hanya saja tangan mereka masih tidak berani untuk menyentuhnya. Merasa lemah seolah yang terendah. Tanpa mereka tahu, sebuah panggung megah itu tidak mampu menandingi bakat yang telah mereka asah.

Satu tatapan menatap pada layar besar, menunggu nama siapa yang akan di sebutkan setelahnya. Penghargaan apa yang harus lepas dengan tidak rela atau makian apa yang didapatkan setelah merebut yang orang lain harapkan?

Dunia masih tetap sama, dan orang-orang tidak akan pernah berubah. Kemarahan hanya membuat mereka kecil, tangisan akan membuat mereka terlihat lemah. Dan juga.. makian tidak akan pernah lepas dari sang pemenang.

"BTS"

Ribuan tepuk tangan, dengan iringan tangis yang terdengar mengharukan terdengar hingga ke telinga mereka. Rasa terimakasih lebih dari perasaan bangga terlihat jelas dari tatapan mereka yang tengah menatap kearah bangku penonton.

Sekali lagi, bisakah mereka menjelaskannya untuk kesekian kalinya? Mereka hanya tujuh anak muda yang belum pantas menerima pujian. Ada banyak kelebihan yang belum mereka perlihatkan, ada begitu banyak bakat lain yang masih ingin mereka asah hingga batasnya.

Akankah semua makian itu berubah menjadi pujian? Tentu saja tidak. Itu akan terdengar seperti lolucon belaka. Karena tidak semua orang bisa menerima kelebihan yang orang lain miliki. Mencari kesalahan untuk membuat semuanya menjadi berantakan.

Tapi..

"ARMY!!!"

"Aku mencintai kalian!"

"Terimakasih.."

Itu tidak berarti. Rasa terimakasih itu berubah menjadi kebanggaan dengan sebuah piala yang dinilai paling berharga ternyata masih bisa mereka pegang. Perasaan sedih masih mereka rasakan melihat beberapa penggemar yang baru saja kehilangan seolah merasa sia-sia atas pengorbanan.

Mereka ingin meminta maaf, tapi apa yang bisa mereka lakukan? Ini mimpi mereka, ini tujuan mereka. Dan ini harapan mereka dengan semua orang yang berada disisi mereka.

Sikap rendah hati seperti apa lagi yang tidak mereka perlihatkan? Menunduk memberi hormat sekaligus mengatakan permintaan maaf karena telah membuat orang lain menangis karena mereka.

Lepaskan cengkraman itu, dan lihatlah perasaan tulus yang ingin mereka sampaikan.

.
.
.

Acara besar ajang akhir tahun itu berlangsung dengan begitu meriah, dengan beberapa penyanyi yang lebih muda dari mereka yang baru saja menampilkan bakat barunya.

Selang beberapa menit, acara berakhir dengan mereka yang bernyanyi sebagai penutup acara. Sorak gembira terus orang lain teriakkan, dengan sebuah senyuman sebagai balasannya.