HEA 07

3.3K 210 1
                                    

Hari senin telah tiba, sekarang waktunya Aqila berangkat sekolah. Sebelum berangkat, Aqila sudah memandikan dan menyuapi baby Adzana dengan bubur. Itu adalah tugas yang selalu di kerjaan Aqila sebelum berangkat sekolah, karena tanggung jawab Aqila bukan hanya dirinya sendiri tapi juga baby Adzana.

Setelah mengurus Baby Adzana Aqila langsung pergi ke sekolah, Baby Adzana di rumah bersama Bunda Naya.

***

Aqila bingung bukan main, bagaimana tidak Pak Amir guru fisikanya mengadakan kerja kelompok. Aku bersyukur satu kelompok dengan Rea, tapi aku kesal dan bingung karena teman sekelompokku malah minta kerja kelompok di rumahku. Di rumahku ada baby Adzana, bagaimana kalau mereka tau aku udah punya bayi pasti ribet deh mulutnya.

Aqila nggak mungkin berbohong dengan mengatakan baby Adzana itu adeknya, secara mereka tau sebelum Aqila di titipi baby Adzana Naya tidak hamil lagi. Dan mereka taunya hanya Aira, adik satu-satunya Aqila.

"Jangan di rumah gue napa kerja kelompok ya," tolak Aqila.

"Emang kenapa sih loe nggak mau kerja kelompok di rumah loe?" tanya Tiara teman Aqila. Jelaslah Tiara bertanya apa alasan sebenarnya, kenapa Aqila bersikeras menolak saat dia dan teman-temannya yang lain meminta kerja kelompok di rumah Aqila.

"Ehmm nggak papa, cuma jangan sekarang aja kalau mau kerja kelompok di rumah gue. Sekarang kerja kelompok di rumah Rea aja gimana," usul Aqila.

Rea tau alasan kenapa Aqila mengusulkan kerja kelompokdi rumahnya, dia pasti tidak ingin mereka tau tentang baby Adzana.

"Yaudah di rumah gue aja gimana," ajak Rea. Mereka akhirnya pasrah, mereka mau kerja kelompok di rumah Rea bukan rumah Aqila.

***
Seminggu kemudian

Suara tangisan Baby Adzana membuat tidur Aqila terganggu, Aqila pun langsung bangun dan menggendong baby Adzana. Saat mengendong baby Adzana Aqila kaget, karena badan Baby Adzana sangat panas. Sepertinya Baby Adzana sedang demam, badannya panas banget membuat Aqila panik. Aqila ingin membawa Baby Adzana kerumah sakit, tapi sekarang sudah malam lagi pula dia tidak punya kendaraan.

Dirumah juga cuma ada Aqila karena Ayah, Bunda dan Aira kerumah nenek yang ada dikampung. Ayah, Bunda dan Aira pulang kampung, karena nenek lagi sakit.

"Ya ampun badan kamu panas banget sayang," guman Aqila.

Aqila sudah mencoba menghubungi Rea berkali kali namun tidak ada jawaban.
Aqila pun memutuskan membawa Baby Adzana kerumah sakit, dia nekat keluar rumah mencari taksi karena dari tadi dia memesan taksi online namun tak kunjung datang.

Aqila sudah berada didepan jalan raya namun belum juga ada taksi lewat, jalan raya dekat rumah Aqila sangat sepi jika malam hari. Karena tidak ada taksi yang lewat, Aqila memutuskan memberhentikan mobil untuk dia mintai tolong mengantarkannya ke rumah sakit, Aqila sudah banyak memberhentikan mobil namun tidak ada satu pun mobil yang berhenti. Tidak lama kemudian ada satu mobil lewat aqila langsung memberhentikan mobil itu, dan mobil itu akhirnya berhenti pengemudinya juga turun dari mobil.

"Elo" ucap Aqila kaget mengetahui siapa yang mengendari mobil.

"Elo!" seru pria yang mengendari mobil.

"Elo, Adit kan sepupu Rea?" tanya Aqila takut salah sangka.

Orang yang mengendarai mobil  memang Adit sepupu Rea sahabat Aqila, berarti Aqila tidak salah mengenali orang.

"Iya gue Adit, elo kan Aqila sahabatnya Rea ngapain lo malem malem sendirian di jalan?" tanya Adit

"Please tolongin gue," pinta Aqila.

Happy Ever After Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang