HEA 01

8.2K 342 4
                                    

Suara ketukan pintu, menganggu aktivitas gadis yang sedang asyik membaca novel kesukaannya. Gadis itu langsung bangun untuk membukakan pintu, kalau bukan dia yang membuka pintu siapa lagi. Dia rumah sedang tidak ada orang, semua orang sudah pergi sejak tadi meninggalkan gadis itu seorang diri. Mereka pergi sejak pagi, namun sampai sekarang belum juga kembali. Apa mungkin itu mereka yang mengetuk pintu? Aqila tidak tahu, dia mencari tahu dengan membuka pintu.

Gadis itu adalah Aqila Fariza Mufia, yang kerap di sapa Aqila atau Qila. Seorang remaja berumur 17 tahun, yang sangat cantik. Di sekolah banyak sekali pria mengejarnya, untuk menjadikannya pacar. Namun sayang, semua pria itu Aqila tolak dia enggan pacaran. Dia mau mensukseskan diri terlebih dahulu, baru dia mau menikah.

Tetapi tidak ada orang sama sekali, malah ada sebuah keranjang. Aqila yang penasaran, dia langsung membuka keranjang itu. Bertapa kagetnya dia, isi keranjang itu adalah seorang bayi. Aqila bingung, bayi siapakah itu? Kenapa bayi itu ada di depan pintu rumahnya. Aqila melihat ada surat disamping bayi itu, dia langsung membuka dan membacanya.

To Aqila Fariza Mufia

Aqila kaget, kok orang itu tau nama panjangnya. Aqila langsung melanjutkan membaca surat itu, dia penasaran dengan isi surat itu.

Saya tau, ini pasti rumah keluarga Aqila. Saya ingin memyampaikan sesuatu, saya ingin menitipkan bayi saya pada Aqila. Saya percaya Aqila mampu merawat bayi saya, Aqila gadis baik dan penyayang. Kalian tenang saja, bayi saya bukan anak haram. Dia punya Ayah dan Ibu yang jelas dengan pernikahan yang sah, tapi Ayahnya sudah meninggal. Saya juga sedang sakit leukimia, umur saya tinggal menghitung hari. Jadi tolong jaga dan rawat anak saya, masalah uang kamu tidak perlu khawatir. Saya sudah mewariskan seluruh harta saya untuk kamu, kamu bisa datang ke alamat dibelakang surat ini untuk proses penyerahan harta warisan. Saya sama sekali tidak punya keluarga, saya percaya kamu pasti bisa marawat bayi saya.

From Ibu Bayi

Aqila kaget, dia masih remaja.Dan harus jadi ibu yang benar saja. Dia langsung pingsan di tempat.

Brukk

Suara Aqila terjatuh dari kasurnya.

"Aduh sakit banget Ya Allah," adu Aqila kesakitan.

Aqila jatuh dari kasurnya, kasur yang lumayan tinggi. Dan sekarang badan Aqila terasa remuk, sakit semua.

"Bayi? Dimana bayi itu?" Aqila mencari bayi itu kemana-mana tapi tidak ada, dia keluar kamar menghampiri Naya Bundanya yang sedang sibuk memasak.

Bunda Naya, atau Anaya Larasati adalah Bunda Aqila, wanita paling kuat kesayangan Aqila.

"Bun di mana bayi itu?" tanya Aqila penasaran.

"Bayi apaan sih ngaco, emang siapa yang punya bayi?" tanya Naya bingung, dia sama sekali tidak mengerti maksud putrinya.

"Bayi yang Qila temukan di depan pintu Bun," jawab Aqila.

"Ngaco kamu Qila, kapan kamu nemuin bayi di depan pintu. Kamu ngigo ya? Pasti kamu mimpi aneh? Coba cerita sama Bunda kamu kamu mimpi apa semalam?" tanya Naya memborong semua pertanyaan.

Mimpi? Apa tadi itu adalah mimpi? Tapi kenapa seperti nyata? Atau itu sebuah firasat.

Aqila langsung menceritakan semua mimpinya pada sang Bunda, setelah bercerita dia menjadi lebuh tenang.

"Sudah jangan di pikirin, itu cuma mimpi. Sekarang mandi gih, terus sholat subuh," titah Naya.

"Oke Bun, sekarang pukul berapa Bun?" tanya Aqila.

"Pukul lima pagi."

Pukul lima pagi, Aqila terlambat bangun. Harusnya pukul setengah lima dia bangun.

Happy Ever After Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang