HEA 41

1.6K 96 6
                                    

Keluarga Adit sudah datang, mereka disambut oleh Ayah Zain dan Bunda Naya.
Mereka langsung masuk ke rumah Aqila, acara pun dimulai. Keluarga Adit yang datang sangatlah banya, untung rumah keluarga Aqila sedikit luas jadi bisa menampung semua keluarga Adit.

"Assamualaikum warahmatullaohi wabarakatu, saya selaku kepala keluarga dan ayah Aqila akan membuka acaranya. Pertama- tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah memberika kita nikmat sehat. Sehingga kita bisa berkumpul dia acara ini, saya juga mau mengucapkan terima kasih untuk kehadiran bapak ibu yang terhormat " ucap Ayah Zain membuka Acara.

"Walaikumsalam," jawab semua orang.

"Baik terima kasih bapak Zain selaku tuan rumah yang sudah membuka acara ini, dan kedatangan kita semua di sini adalah bermaksud untuk melamar putri bapak yang bernama Aqila Fariza Mufia untuk putra kami yang  bernama Adiyaksa Rizky Peradana." ucap Papa Dirga.

"Bismillahirrahmanirrahim saya Adiyaksa Rizky Perdana datang kesini bersama keluarga saya untuk melamar putri Ayah yang bernama Aqila Fariza Mufia, bersediakah ayah menerima lamaran saya?" ucap Adit.

"Saya menyerahkan semua keputusan kepada putri saya Aqila Fariza Mufia, karena putri saya yang menjalani semua. Saya selaku orang tua hanya akan memberi restu pada putri saya, saya juga tidak berhak untuk memaksakan kehendak saya," ujar Ayah Zain.

"Bagaimana Aqila apa kamu menerima lamaran saya?" tanya Adit.

"Bismillahirrahmanirrahim, saya menerima lamaran kamu Mas Adiyaksa Rizky Pradana," jawab Aqila cepet.

"Alhamdulillah," ucap semua orang karena Aqila menerima lamaran Adit.

"Lamaran sudah diterima, sekarang kita akan memutuskan kapan acara pernikahan mereka," ajak papa Dirga.

"Jadi kapan hari pernikahan kalian Dit, Aqila?" tanya mama Amira.

"Keputusan hari pernikahan Adit sama Aqila, terserah para orang tua. Kami hanya mengikuti apa yang kalian pilihkan, bukan begitu Aqila?" ucap Adit meminta persetujuan Aqila.

"Iya Mas," jawab Aqila.

Ya mulai sekarang dan seterusnya Aqila akan memanggil Adit dengan sebutan mas, walau mereka sepantaran. Namun, Aditkan kelak akan menjadi suami Aqila, jadi Aqila harus menghormati Adit. Salah satunya dengan mengubah panggilannya, yg biasanya hanya manggil nama sekarang dengan embel- embel Mas.

"Bagaimana kalo hari pernikahan Adit dan Aqila dilaksanakan bulan depan," Ide Ayah Zain.

"Apa tidak terlalu cepat yah?" tanya bunda Naya.

"Iya bener kata jeng Naya, itu terlalu cepat. Lagi pula bulan depan itu pernikahan anak sulung kami, Masnya Adit."

Ya pernikahan Adella dan Mas Angga dilaksanakan satu bulan lagi, dan sekarang mereka lagi sibuk mengurusnya. Angga tidak ikut datang ke rumah Aqila, karena dia sedang ke London untuk mengurus perusahaannya sebelum dia cuti untuk mempersiapkan pernikahanannya.

"Bagaimana kalo dua bulan lagi saja, sesudah Adit wisuda." usul Papa Dirga.

"Hmm boleh juga sih, 2 bulan lagi juga bertepatan dengan ulang tahun Ana."

"Bagaimana setuju tidak kalo pernikah Adit dan Aqila dilaksanakan 2 bulan lagi?"

"Setuju!!" seru mereka semua.

Happy Ever After Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang