HEA 32

1.5K 121 3
                                    

Pagi ini aku sudah siap- siap mau berangkat ke Paris, dari subuh packing barang- barangku sama Ana. Kata kak Anggrek, pesawat landing jam 10 pagi, sedangkan sekarang udah jam 07.30.

Berarti masih ada waktu 2 setengah jam sebelum pesawat take of. Sebenernya ini bukan pertama kali gue ke luar negri, gue udah sering ikut lomba masak internasional sama kak Anggrek. Namun, ini ke luar negri pertama sama Ana, jadi semuanya harus lengkap.

Tidak lama kemudian princessku, Ana masuk ke kamar.

"Mama, udah selesai belum?" tanya Ana.

"Belum sayang, sebentar lagi kayaknya, emang kenapa sayang?" tanyaku balik.

"Kata nenek, nanti mama kalau udah selesai, disuruh turun buat sarapan," jawab Ana.

"Kok kamu yang manggil Mama, bukan Ante Aira kayak biasanya?"

"Ana yang mau Ma, Ana yang pengen manggil Mama sendiri."

"Oh gitu. Jadi princess Mama, yang pengen manggil mama di kamar."

"Iya, ma."

"Uh.. Princess Mama pinter banget, sih!" pujiku.

"Iya dong. Princess Ana gitu lohz" ucapnya bangga.

"Anak siapa, sih lucu banget!"

"Anak mama Aqila sama papa Adit dong," ucapnya lucu.

"Masa? Bukannya kamu anaknya om Arez sama tante Farah?" ledekku

"Bukan mama! Ana itu anaknya mama Aqila sama papa Adit, bukan anaknya om Arez sama tante Farah!" ucap Ana kesal.

Mas Arez sama kak Farah udah menikah beberapa bulan lalu, Ana paling kesal kalo dibilang anaknya mas Arez sama kak Farah. Soalnya mas Arez pernah ngeledekin Ana kalo Ana itu anak dia, bukan anakku dan saat itu juga Ana langsung nangis kejer. Dan mulai saat itu Ana sebel banget sama mas Arez, gara-gara itu awalnya Ana lebih dekat sama mas Arez sekarang malah lebih dekat sama mas Dion. Diajak pergi sama mas Arez juga nggak mau, kecuali kalo aku yang ngerayu Ana baru dia mau. Mas Arez dan kak Farah udah lima bulan menikah, masih awal jadi kak Farah belum hamil. Sedangkan mas Arez pengen cepet-cepet punya anak.

"Iya iya. Ana anaknya mama Aqila," ucapku.

"Ana udah mandi blom?" tanyaku.

"Udah dong, ini buktinya Ana udah cantik!" ucap Ana sambil berputar-putar memperlihatkan baju princess nya.

"Sini coba mama cium pipi Ana, biar mama tau Ana udah wangi blom?" ucapku langsung mencium pipi Ana.

"Wangikan, Ma?" tanya Ana.

"Kok bau sih, katanya udah mandi?" godaku.

"Ana wangi mama, nggak bau. Soalnya Ana udah mandi terus make parfum banyak" ucap Ana.

"Emang tadi Ana mandi sama siapa?" tanyaku.

"Ana mandi sendiri dong, Ana kan, udah besar jadi Ana bisa mandi sendiri." jawabnya.

"Iya, Ana pintar udah bisa mandi sendiri." pujiku.

Tiba- tiba Aira masuk ke kamarku.

"Kak Qila belom selesai pakching?" tanya Aira.

"Belom, bentar lagi kayaknya, pasti mau nyuruh aku turun, kan?" ucapku.

"Hehe. Iya kak, abisnya kak Qila sama Ana lama banget turunnya, jadi aku disuruh bunda nyusulin Kakak," ucap Aira.

"Kalian makan duluan aja nggak papa, nggak usah nungguin kakak," ucapku.

"Oke!" ucap Aira sambil mengacungkan jempolnya.

Happy Ever After Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang