HEA 21

3.3K 204 16
                                    

"Tau aja, kalo Papa kamu dateng," ujar Bunda Naya pada baby Adzana.

"Tau dong, Nek. Kan Baby Adzana sayang papa, jadi tau kalo papa dateng," balasku menirukan suara baby Adzana.

Bunda Naya menyerahkan baby Adzana ke gendonganku. Aku langsung minta izin sama Bunda Naya minta izin buat ngajak Aqila jalan.

"Bunda, Adit minta izin mau ngajak Aqila jalan," ucapku meminta izin.

"Iya boleh kok, jagain anak gadis bunda ya, Dit," pesan Bunda Naya.

"Siap bunda, Adit pasti jagain Aqila."

"Mau ke mana, Dit?"

"Mau ke moll, Bun."

"Sama Aqila doang?" tanya Bunda Aqila penasaran.

"Iya, Bun," jawabku jujur.

Tidak lama kemudian, Aira keluar bersama Aqila. Aqila kelihatan sangat cantik, Aqila menggunakan baju ijo tosca dan kerudung coklat. Aku sampai tidak kedip melihat kecantikan Aqila, Aira yang melihatku terus melihat Aqila tidak kedip langsung meledek aku.

"Mas Adit ngeliatin kak Aqila sampe nggak kedip," ledek Aira.

Aqila cantik banget, kayak bidadari yang turun dari kayangan, ucapku dalam hati.

"Nggak kok," elakku.

"Kak Aqila cantik banget ya, mas Adit?" tanya Aira berusaha menggodaku dan kakaknya.

"Cantik banget malah," ucapku keceplosan. Aduh mulutku susah sekali di rem, kan kalau kayak gini aku juga malu.

"Oh cantik banget, cantiknya kayak apa, mas Adit?"

"Kayak bidadari yang turun dari kayangan," jawab ku kembali keceplosan.

"Gombal!" ucap Aqila. Aku liat
pipi Aqila langsung merah karena blushing, Aku yang melihat itu langsung ngeledikin Aqila.

"Cie blushing!" ledekku.

"Nggak tuh!" elak Aqila.

"Udah. Jangan godain Aqila terus, dari pada Aqila kamu godain, Dit, mending Aqila kamu halalin."

"Bunda tenang aja, sebentar lagi anak bunda, Aqila yang paling cantik bakalan Adit halalin," ujarku sangat mantap. Di dalam hatiku yang paling dalam, aku juga ingin segera menghalalkan Aqila untukku.

"Bunda tunggu kamu halalin anak bunda," tantang Bunda Naya.

"Kapan mas halalin, Kak Aqila?" tanya Aira penasaran.

"Tunggu aja tanggal mainnya," jawabku sok misterius.

"Dit, ayo berangkat, dari pada kita ngobrolin yang nggak jelas," ajak Aqila wajahnya udah kayak kepiting rebus.

"Ya udah, ayo!" ucapku.

Aku langsung memberikan Baby Adzana ke gendongan bunda, Baby Adzana nangis waktu Aku tinggal pergi sama Aqila

***

Author Pov

Mereka langsung ke mobil sport Adit, Aqila kaget Adit make mobil sport buat jalan ke moll.

"Ini mobil sport siapa, Dit?" tanya Aqila.

"Mobil sport aku lah, massa mobil sport orang aku bawa, Qil," jawab Adit.

"Ya kan, aku nggak tau kalau kamu punya mobil sport."

Adit langsung membukakan pintu mobil buat Aqila. Aqila di perlakukan bak tuan putri, membuatnya tersenyum senang.

Happy Ever After Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang