Minim Kookie
Haha
😁😁
Maaf yaaa kkk~~~
Kookie nya saya impetin dulu
🐰Enjoy Reading 🐇
Invisible Affliction
Rembulan, selalu indah tergantung diantara ribuan bintang. Temaram langit malam yang kelam, tak surut derit angin menenangkan. Desaunya, mengusik tenangnya pendengaran. Dinginnya, menusuk persendian. Malam kian tenggelam, dalam keruhnya ribuan bayang.
Jendela itu terbuka cukup lebar. Memberikan akses pada angin masuk dalam ruang. Dingin dan hampa, terasa merajam hati yang kesepian. Di tengah dinginnya malam. Nampak bayangan demi bayangan sarat kerinduan. Sosok-sosok yang sempat menghiasi indahnya masa silam.
“Kau belum tidur?”
Taehyung menoleh pelan, mencari sumber suara yang mengusik malam tenangnya. Bias cahaya rembulan, membuat siluet indah pada dirinya. Ketika itu, berdiri di ambang jendela, membelakangi sinar sang penguasa malam.
“Kak Shinbi,”
Sosok wanita, dalam tautan usia yang tak begitu jauh darinya, Park Shinbi. Berjalan mendekat, membawa secangkir minuman hangat. Berhadapan langsung dengan entitas luar biasa tampan di hadapan. Danhae yang sekarang, memiliki kualitas paras berkali-kali lipat dibandingkan Danhae yang dulu. Tentu saja itu hanya sebatas pikiran Shinbi semata.
Shinbi pun tak buta tentang informasi di luar pintu rumahnya. Dia juga tahu, akan siapa itu Kim Taehyung. Berdiam diri dibalik dinginnya tembok, bukan menjadi penghalang dirinya untuk terus berkembang. Jung menyebalkan itu, terlalu bodoh di mata Shinbi sekarang.
“Sedang apa?”
Satu pertanyaan terlontar, seiring dengan berpindahnya cangkir hangat itu ke lain tangan. Kepulan asap beraroma coklat yang nikmat. Sukses membuat Taehyung tersenyum senang. Ia suka coklat, apalagi dalam kondisi masih hangat.
“Terimakasih, Kak,” Balas Taehyung, menerima sebuah minuman hangat di tengah terpaan angin dingin, yang sengaja ia undang masuk kedalam kamarnya.
Taehyung putar arah, kembali mengadap ke luar jendela. Sembari menyesap manisnya coklat buatan Shinbi. Serta pancaran sinar rembulan yang kian menajam di kolong langit malam.
Shinbi, berdiri sejajar dengan adiknya. Memandangi sosok Taehyung yang tak menatapnya. Lekat-lekat, memperhatikan lekuk demi lekuk, rahang tegas dan hidung kokoh yang Danhae miliki sekarang. Berdecak kagum untuk sesaat, tapi mendadak suram menguar di wajah.
“Taehyung-ah,”
“Nde,”
Bawah alam sadar Taehyung, dia adalah dirinya, bukan orang lain. Bawah alam sadar Taehyung, itu adalah namanya, bukan orang lain. Dan ketika nama itu terucap, sebagai manusia dengan reflek yang masih normal, reaksi Taehyung adalah wajar. Bawah alam sadarnya, dia sudah kembali pada dirinya yang sesungguhnya.
Taehyung sedikit gemetar, memegangi cangkir hangat di tangan. Kedua manik hazel sendu, menatap Shinbi yang terdiam. Tatapan mata gadis itu, tak bisa Taehyung telaah. Entah apa yang membuatnya memanggil nama ‘Taehyung’ tiba-tiba. Satu yang pasti, kebohongannya terbongkar dalam sekejap.
Sebutir air bening, membuncah di tepian mata Shinbi. Mengundang iba dalam hati Taehyung serta rasa bersalah mengiringi. Dia tak pernah ada niatan untuk membohongi semua orang. Tak pernah ada niatan untuk berbuat jahat dan mempertahankan identitas barunya. Taehyung hanya butuh waktu sejenak. Berfikir dengan logika yang sehat. Hingga dia dapat satu jalan keluar yang matang. Dia hanya butuh waktu, tapi takdir begitu jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Affliction ( Vkook / Brothership )
Fanfiction[ Complete ] DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! Dia... si manis yang selalu tersenyum tipis tiada lelah tetap meng...