Lesson IV ( Last )

6.2K 658 131
                                    

Berhubung saya pengangguran
Jadi saya double up ya
Pengangguran = gada FF yg di kerjain
😂😂😂😂
Jangan nanya soal judulnya
Baca dulu aja sampe bawah
😂😂😂😂

Enjoy reading 🐇





Invisible Affliction



Desau nafas teratur dari sebentuk paras indah, yang terkulai lemas di sampingnya. Perlahan, tapi nampak, pergerakan di permukaan dada. Pertanda, manusia ini baik-baik saja. Kebutuhan oksigen terpenuhi tanpa kendala. Membuat sosok lain yang tengah mengemudi, mendesah lega. Ia pelankan laju mobil yang membawa mereka pergi.

Mingyu hanya mengajak Jungkook berputar-putar di jalanan besar Seoul. Sampai akhirnya Jungkook sadar dan membuka matanya. Perlahan-lahan kesadarannya pulih kembali. Ia melihat Mingyu mengemudi mobil dengan sangat hati-hati. Mingyu tersenyum melihat kearahnya. Jungkook melepas nasal O2 yang melilit diwajah.

“Kau datang menyelamatkan ku?”

“Apa kau akan memanggilku Superman sekarang? atau Ironman?” Seloroh Mingyu membuat Jungkook menahan senyumnya.

“My Lady,” Jawab Jungkook lirih. Dan itu hanya bercandaan yang garing.

“Heiii…!!!” Pekik Mingyu tak terima.

Mingyu menghentikan mobilnya di sebuah taman dekat dengan RS Silla. Ia menemani Jungkook duduk di sana menghilangkan kegelisahan dalam benak. Dibawah sebuah pohon besar, Jungkook duduk menyandarkan kepalanya. Merasakan hembusan angin yang menerpa sejuk diwajah. Ini tenang dan membuatnya rileks tanpa sarat.

Pandangannya seperti mengarah pada satu titik dan lamunannya melayang menari-nari diruang hampa. Mingyu hanya bisa menghela nafas lega, melihat Jungkook telah kembali normal untuk sekarang. Tak ada lagi tangan yang gemetaran dan nafas yang tersengal-sengal.

“Apa kau sudah merasa baikan?”

“Aku akan baik-baik saja selama kau disamping ku,”

“Apa yang terjadi padamu? kenapa kau bisa ada dirumah sakit itu? kenapa Ayahmu juga disana?”

“Kau melihatnya? Ayah ku?”

“Dia berdiri didepan pintu rumah sakit ketika aku membawamu pergi, apa yang telah terjadi?”

“Kakak sakit, aku membawanya kesana, tapi aku malah kena marah sama Bunda,”

“Apa kau coba membohongiku?” Mingyu menelisik tak percaya.

“Apa lagi yang harus ku sembunyikan dari mu?”

“Apa kau sudah lupa dengan keadaan mu beberapa saat yang lalu? Bagaimana bisa aku percaya dengan cerita simpel seperti itu,”

Jungkook mengangkat wajahnya menatap Mingyu. Terlihat oleh Mingyu bukti kekerasan yang Jungkook terima lagi. Biru lebam di salah satu sudut bibirnya dan juga sedikit lecet di sekitarnya.

Ini adalah yang kesekian kalinya Jungkook harus menerima perlakuan seperti itu dari Haera. Luka, darah dan ketakutan itu tak akan sembuh dari tubuh Jungkook jika lingkungannya tetap sama dari semenjak pertama kali penyakit itu ia dapatkan. Karena berawal dari situlah penyakit yang Jungkook derita selama ini menjangkit.

Invisible Affliction ( Vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang