🌺 5

80.1K 3.5K 86
                                    

Assalamualaikum😊

OPEN PO NOVEL JODOH TERBAIK 20 JULI 2020

FOLLOW IG ALMA @almairaaaa_ dan penerbit @jaksamedia.id

---Happy Reading---

"Anda siapa?" Tanya Ayesha pada seorang pria paruh baya dengan setelan kemeja dan jas rapi di tubuhnya. Setelah itu Ayesha membukakan pintu dengan lebar-lebar.

Pria paruh baya itu tidak menjawab pertanyaan Ayesha dan masuk berjalan melewatinya begitu saja.
"Dimana Arkan?" Tanya pria paruh baya itu setelah mendudukan diri di sofa.

"Dia.... mungkin sedang keluar." Jawab Ayesha tampak ragu dengan dahinya yang berkerut. Ayesha tidak tau apa yang harus dilakukannya dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri siapa pria paruh baya ini.

Pria paruh baya itu menganggukkan kepala, "Saya Hasan, ayah Arkan." Ucapnya kemudian seolah mengetahui apa yang sedang dipikirkan wanita itu. Ayesha melotot kaget tak percaya bahwa bapak-bapak didepannya ini adalah ayahnya Arkan.

"Siapa kamu? Setau saya anak saya tidak pernah membiarkan sembarang orang masuk ke dalam apartemennya. Apalagi seorang gadis bukan mukhrimnya seperti kamu." Tanya Hasan penuh mengintimidasi.

Belum sempat Ayesha menjawab, pintu apartemen terbuka menampilkan sosok Arkan yang sedang membawa sekantong kresek makanan.

"Papa?" Arkan berjalan menghampiri ayahnya dengan heran. Bukannya Hasan menyuruh Arkan menghadiri pertemuan di Singapura ini, karena beliau sedang ada acara penting. Lalu untuk apa beliau ada disini. "Sudah lama, Pa?" Tanya Arkan setelah menyalimi tangan Hasan.

"Baru saja. Ada hal penting yang ingin Papa bicarakan." Arkan mengangguk dan berganti memandang Ayesha. Astaghfirullahal'azdim... batin Arkan setelah melihat penampilan Ayesha yang hanya memakai bathrobe dengan rambut basahnya. Arkan seolah tersadar sesuatu.

"Masuklah ke dalam dan pakai pakaianmu." Ucap Arkan pada Ayesha yang sedari tadi tetap berdiri pada posisinya dan hanya menjadi pengamat interaksi antara ayah dan anak itu.

"Bisa kamu jelaskan siapa wanita itu?" Tanya Hasan to the point setelah Ayesha menghilang dibalik pintu kamar.

"Arkan juga tidak tau, Pa. Ia selalu mengikutiku begitu sampai di Bandara."

"Nikahi dia." Ucap Hasan tegas.

Arkan tidak mengerti apa maksud papanya itu, menikahi dia? Siapa? Pikir Arkan.

"Apa maksud papa?"

"Nikahi dia, Arkan. Sekarang juga."

***

Ayana terbangun di sepertiga malam terakhir dengan keringat bercucuran di wajah cantiknya. Ayana bermimpi buruk.

Dalam mimpinya ia melihat seorang pria dengan wajah bersinar tersenyum padanya. Namun ketika Ayana akan menghampirinya pria itu pergi begitu saja setelah mengucapkan maaf padanya.

Ayana beristighfar dan mengusap wajahnya pelan, kemudian bangun untuk mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat malam supaya pikirannya tenang. Namun, bayang-bayang mimpi itu tetap tak berhenti membuat hatinya gelisah.

Ada apa ini ya Allah....

Pukul lima pagi hari, Ayana menuruni tangga dengan gamis berwarna biru muda dengan jilbab berwarna senada. Gadis itu menghampiri umminya yang sedang memasak dan memeluknya dari belakang.

"Kenapa, hm?" Tanya sang ummi.

"Ummi, Aya semalam mimpi buruk. Perasaan Aya tidak enak, ummi." Entah kenapa perasaan Ayana tidak tenang. Ia bercerita pada umminya berharap bisa menenangkan hatinya.
Farah tersenyum, "Nak, ingatlah... ada dua macam mimpi menurut islam. Mimpi baik dan mimpi buruk. Mimpi baik datangnya dari Allah, dan bagi kita yang mengalaminya hendak memanjatkan puji syukur kepada-Nya.

"Sedangkan mimpi buruk ini datangnya dari syaitan, syaitan dapat mengganggu manusia dengan berbagai arah dan cara, salah satunya dari mimpi. Maka bagi kita yang mengalaminya, disunnahkan melakukan lima perbuatan, mengubah posisi tidur, meludah ke kiri sebanyak tiga kali, memohon perlindungan Allah, bangun dan sholat, serta tidak menceritakan kepada siapapun. Wallahua'lam, nak. Selalu mohonlah perlindungan kepada-Nya." Ucap Farah dengan sabar sambil mengelus pelan pipi putri satu-satunya.

"Iya, ummi." Khanza tersenyum kepada Farah.

"Ya udah, sekarang bantuin ummi masak. Terus siap-siap, kamu ga boleh terlambat."

***

"Saya terima nikah dan kawinnya Ayesha Az-Zahra binti Lukman Hadi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Arkan mengucapkan kalimat qabul dengan sekali tarikan nafas, walaupun hatinya masih belum menerima keputusan pernikahan mendadak ini. Apalagi menikah dengan perempuan yang tidak dikenalnya sama sekali.

Sedangkan Ayesha tak mampu menahan senyuman lebarnya setelah mendengar kalimat sakral yang sudah dua hari ini ia damba-dambakan. Ah.. mimpi apa dirinya semalam. Kemudian Ayesha mengambil tangan Arkan dan mencium tangannya.

Tak ada cincin pernikahan. Bahkan Arkan tidak berniat mencium kening Ayesha, seperti apa yang dilakukan pasangan suami-istri lainnya setelah ijab qobul.

Mereka hanya menggelar pernikahan sederhana di salah satu masjid yang ada didekat apartemen Arkan, karena pernikahan ini tak pernah direncanakan sebelumnya. Hanya ada penghulu, Farhan yang tak lain adalah sahabat Arkan yang kemarin ia temui, dan tiga orang lain warga sekitar situ sebagai saksi.

Arkan tak punya pilihan lain saat ini, selain menerima pernikahan ini.

---TBC---

Terimakasih sudah membaca 😊 Semoga suka dan jangan lupa Add to Library 😙

Wassalamualaikum 🙌

Rabu, 25 Juli 2018

HS 1 : Jodoh Terbaik ✅ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang