🌺 8

70.1K 3.2K 72
                                    

Assalamualaikum😊

---Happy Reading---

"Siapa, Ma?" perhatian Risya teralihkan setelah mendengar suara Hasan, suaminya yang baru saja kembali dari ruang kerjanya.

Hasan terkejut setelah melihat Arkan pulang hari ini dengan Ayesha dibelakangnya. Hasan belum bercerita apa-apa kepada istrinya mengenai hal yang telah terjadi.

"Siapa dia Arkan?" Risya mencoba meyakinkan dirinya jika Arkan memang tidak seperti apa yang dia bayangkan saat ini. Bahwa perempuan yang ada dibelakang putranya ini bukan wanita yang sama dengan di foto itu.

" Ma-"

"Ma, anaknya baru pulang itu di suruh duduk dulu. Adeefa minta Mbok Sum buatkan minum untuk kakakmu." Ucap Hasan memotong perkataan Arkan yang akan menjawab mamanya.

"Jadi siapa kamu?" Tanya Risya tidak sabar yang sedari tadi tak mengalihkan tatapannya pada Ayesha sedetik pun setelah mereka semua duduk.

"Perkenalkan saya Ayesha Az-Zahra. Biasa dipanggil Acha, istri sah Arkan." Ucap Ayesha memperkenalkan dirinya dengan percaya diri yang membuat Arkan sontak menolehkan kepala padanya. Tak percaya jika wanita itu akan memperkenalkan diri sebagai istrinya, walaupun itu sah-sah saja karena begitu kenyataannya.

"Istri?" Tanya Risya kaget. Tak lama kemudian Mbok Sum datang membawakan minum untuk tuannya.

"Mbok Sum antar minuman ini ke kamar Arkan saja. Arkan, ajak istrimu ke kamar. Lebih baik kalian istirahat terlebih dahulu, biar papa yang menjelaskan pada Mama."
Arkan menghela nafas pelan yang kemudian berdiri meninggalkan ruang keluarga yang diikuti Ayesha dibelakangnya.

Setelah kepergian mereka, Hasan mulai bercerita apa yang sebenarnya telah terjadi. "Bagaimana papa membiarkan Arkan menikah dengan wanita itu sedangkan Arkan sudah mengkhitbah seseorang, Pa." ucap Risya sambil menitikkan air mata. Entah masalah apa yang akan terjadi setelah ini. Sebagai seorang ibu Ia sangat khawatir. Pernikahan bukanlah hal untuk main-main. Sedangkan Arkan menikahi wanita itu karena terpaksa. Untuk menyelamatkan perusahaan yang sudah bertahun-tahun berdiri sejak dirintis oleh kakek Arkan.

"Ma, tidak ada jalan lain selain ini. Papa yakin Arkan bisa memegang amanah ini."

***

Arkan melangkah ke lantai dua dimana kamarnya berada sambil membawa kopernya. Sedangkan Ayesha yang mengikuti dibelakangnya tak berhenti menoleh-nolehkan kepalanya melihat seisi rumah besar ini dengan pandangan kagum bahkan hingga mulutnya menganga. Mimpi apa dia semalam sekarang ia menjadi istri dari seorang pria kaya raya yang kekayaannya tidak akan habis tujuh keturunan. Sungguh ia benar-benar tidak menyangka jika Arkan sekaya ini.

"Hmm masuklah! Ini kamar saya. Mulai sekarang kamu bisa memakainya." Ujar Arkan setelah membuka pintu dan mempersilahkan Ayesha masuk. Arkan mencoba menerima takdirnya saat ini.

Ayesha berteriak girang dan berlari menuju ranjang King size milik Arkan kemudian merebahkan dirinya disana. Matanya menelisik seluruh isi kamar Arkan yang dipenuhi warna hitam putih. Aroma parfum Arkan menyeruak di indra penciumannya. Ayesha suka bau ini, sungguh membuatnya nyaman. Apalagi tidur dalam pelukannya. Ah.. Ayesha sudah tidak sabar menunggu malam nanti. Pipi Ayesha memerah hanya membayangkannya saja.

"Saya mandi dulu."

"Hmm..." Ayesha hanya membalas Arkan dengan dehaman saja karena matanya yang sudah memberat dan sedetik kemudian ia sudah masuk ke alam mimpi.

Arkan keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambut basahnya dengan handuk. Kemudian berjalan ke walk in closet untuk mengambil pakaiannya. Arkan memilih memakai kaos polo shirt putih dan celana cream selutut, menyisir rambutnya dengan tangan kemudian membuka pintu kamar. Ia ingin berbicara berdua dengan papanya.

Di undakan tangga terakhir Arkan bertemu dengan mamanya yang akan menuju dapur membantu Mbok Sum menyiapkan makan siang.
"Papa dimana, Ma?"

Risya menoleh, menatap Arkan dengan tersenyum, berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Karena dibandingkan dirinya putranya lah yang jauh lebih kecewa. "Di ruang kerjanya." Jawab Risya.

Arkan merasakan kekecewaan mamanya itu. Sungguh semua yang telah terjadi diluar kehendak Arkan. Kepergiannya di Singapura untuk keperluan bisnis malah berakhir dengan pernikahan.

"Assalamualaikum, Pa." Arkan masuk ke ruang kerja papanya.

Hasan menoleh, "Oh, kamu nak. Duduklah.."

"Pa, apakah pernikahan ini benar?"

"Hasan mengangguk, InsyaAllah ini yang terbaik, Arkan."

"Bagimana Papa bisa seyakin ini. Bagaimana jika dia adalah orang yang bersekongkol menjebak Arkan?"

"Papa memang belum tau asal-usul Ayesha, tapi setelah papa menatap matanya dalam, papa yakin dia perempuan baik-baik. Arkan, kamu telah bersumpah dihadapan Allah, sekarang Ayesha adalah istrimu, tanggung jawabmu, bagian hidupmu. Jika yang kamu khawatirkan adalah dia bukan perempuan baik-baik, maka tugasmu untuk membimbingnya."

Arkan mendesah dalam, "Lalu bagaimana dengan khitbahanku dengannya, pa? membatalkannya tidak semudah itu. Pasti mereka sangat kecewa." Balas Arkan gusar sambil mengusap wajahnya kasar.

"Kembalikan semuanya pada Allah, nak. Jika semua ini adalah kehendak-Nya, insyaAllah akan dipermudah."

---TBC---

Akhirnya bisa Up lagi. Terimakasih sudah membaca dan menunggu kelanjutan cerita ini.

Mohon dukungan ☆ dan kasih sarannya yaa. Jangan lupa Add to Library 😂

Terimakasih😊

Wassalamu'alaikum 🙌

Rabu, 15 Agustus 2018

HS 1 : Jodoh Terbaik ✅ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang