Ayesha menggeliat dalam tidurnya. Tangannya bergerak meraba-raba tempat tidur disebelahnya. Tempat itu terasa dingin pertanda tidak ada yang menempati. Hati Ayesha mendadak ngilu. Arkan benar-benar menghindarinya. Apakah ia telah berbuat salah lagi?
Ayesha mencoba mengerjapkan matanya dan melihat ke sekitar. Masih gelap, batinnya. Tangannya kemudian meraih Handphone nya di nakas untuk melihat jam. Ternyata masih jam 2 dini hari. Ah.. Pantas saja masih gelap.
Ayesha mencoba bangkit dari tidurnya dan berjalan keluar kamar. Kedua kakinya melangkah menuju sebuah ruangan yang biasa digunakan Arkan untuk melanjutkan pekerjaannya di kantor. Ayesha membuka pintu pelan.
Mata Ayesha langsung tertuju pada seorang lelaki yang tidur meringkuk di sofa dengan bantalan lengannya tanpa selimut. Ayesha berjalan mendekat tanpa suara. Ia memandang sendu wajah polos suaminya itu yang sedang tertidur.
Kamu kenapa, Mas? Kukira perhatianmu kemarin karena kamu sudah bisa menerima kehadiranku. Tapi ternyata sekarang kamu kembali bersikap dingin padaku. Benarkah aku tidak memiliki kesempatan itu?
Ya Allah apakah ini hukuman untukku?
Tangan Ayesha terangkat bergerak menyentuh pipi Arkan. Namun sebelum tangan itu menyentuhnya, Ayesha langsung menghentikannya lantaran Arkan yang berubah posisi tidur. Ayesha membuang nafas pelan dan berdiri kembali ke kamarnya untuk mengambil selimut untuk Arkan.
Setelah menyelimuti Arkan, Ayesha mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajud seperti yang sudah 2 hari ini ia lakukan. Berharap hatinya bisa tenang.
Ia takkan pernah berhenti memperbaiki dirinya walaupun nanti pada akhirnya Arkan meminta berpisah darinya. Ia akan terus berjuang dan bertahan semampunya. Bahkan perlahan demi perlahan Ayesha sudah melupakan tujuan awalnya mendekati Arkan.
Ya Allah, aku tidak tau apakah Engkau akan mendengarkan do'a dari seeorang pendosa sepertiku. Ya Rabb, Ampunilah semua dosa yang telah kulakukan dan semua kesalahan yang telah kuperbuat, aku memohon pertolongan melalui diri-Mu dan kemurahan-Mu, dekatkan aku pada-Mu dan Rasul-Mu, bimbinglah aku untuk selalu mengingat-Mu. Amiin
Ayesha tak pernah berhenti memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosanya yang lalu. Mengingat apa yang telah dia perbuat dimasa lalu selalu membuat Ayesha menangis ngilu.
Sebuah Penyesalan tak akan ada artinya jika tidak dibarengi dengan bertaubat. Itulah mengapa Ayesha bertekad untuk berhijrah. Dan yang paling utama adalah memperbaiki niat. Sudahkah karena Allah?
***
Arkan terbangun merasakan seseorang tengah menyelimutinya. Ia tau seseorang itu dan tetap menutup matanya. Selama ini Ayesha selalu bersikap ramah kepadanya walau seringkali ia abaikan.
Arkan tidak tau harus berbuat apa sekarang. Ia kembali kehilangan arah. Arkan mengusap wajahnya kasar dan segera bangkit dari tidurnya. Ia berjalan menuju kamarnya untuk sholat malam.
Baru saja ia membuka pintu, ia menangkap pemandangan yang mampu membuat hatinya ikut terasa ngilu. Ia melihat punggung istrinya yang bergetar hebat, mengadu kepada Sang Khalik.
Arkan menutup kembali pintu kamarnya pelan dan memutuskan untuk sholat malam di ruang kerjanya.
Arkan melaksanakan 4 rakaat sholat tahajud dilanjutkan dengan 2 rakaat sholat istikhoroh.
Ya Allah, aku meminta pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu. Dan aku meminta taqdir kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu. Dan aku meminta karunia yang agung kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa dan aku tidak kuasa. Dan Engkau Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa pernikahan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat dari perkaraku, maka takdirkanlah ia untukku. Dan jika Engkau mengetahui bahwa ini buruk untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat dari perkaraku maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya. Dan takdirkanlah aku pada kebaikan dimanapun. Kemudian ridhailah aku dengan perkara itu.
Setelah menyelesaikan sholatnya Arkan melipat sajadah dan meletakkannya di sofa. Kemudian ia berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Ia akan melaksanakan sholat shubuh di masjid.
Baru saja ia membuka pintu, ia dikejutkan dengan kehadiran Ayesha dihadapannya. Ia memandang Ayesha dengan pandangan yang sulit diartikan.
Ayesha menggaruk lehernya yang tidak gatal karena canggung. "I.. Itu aku kira Mas belum bangun. Hehe," ujarnya.
Ayesha sedikit menyisihkan tubuhnya karena sadar telah menghalangi jalan Arkan. Kemudian Arkan berjalan meninggalkan Ayesha yang mengikutinya dibelakangnya.
"Tolong siapkan baju untuk saya." Ucap Arkan tiba-tiba pada Ayesha setelah sampai di kamar mereka.
Ayesha tidak percaya mendengarnya. Kenapa pria ini sulit ditebak. Kemarin ia mengabaikannya dan sekarang tiba-tiba dia bersikap biasa saja seolah kemarin tidak terjadi apa-apa.
Ayesha hanya mengangguk sebagai balasan lantas segera menyiapkan baju koko dan sarung untuk Arkan. Kemudian ia duduk di sofa membaca Al-Qur'an sambil menunggu Arkan selesai mandi.
Tak lama Arkan keluar dari kamar mandi hanya dengan sehelai handuk yang menutupi pinggangnya sampai pada lutut. Rambut basahnya menambah kadar ketampanannya yang mampu membuyarkan pikiran Ayesha. Ini pertama kalinya ia melihat Arkan shirtless.
Ayesha langsung memalingkan wajahnya yang memerah malu.
Sudut bibir Arkan sedikit terangkat melihatnya. Ia mengambil baju yang telah disiapkan Ayesha dan memakainya di dalam kamar mandi.
Huh... Akhirnya Ayesha bisa bernafas lega. Ia pikir Arkan akan memakainya di depannya. Bahkan pikiran Ayesha sudah lari kemana-mana.
Astaghfirullah...
"Ehm... Saya berangkat dulu ke Masjid." Suara Arkan mengagetkannya.
"Eh... I iya, Mas."
"Nanti buatkan saya sarapan yang enak yah. Saya lapar."
Kedua bola mata Ayesha membulat tak percaya. Benarkah Arkan yang mengucapkan itu?
TBC
Haduu ga tau ini part nya aneh 😂
Terimakasih bagi yang sudah mau meninggalkan vote dan komentar serta readers yang sudah setia menanti kelanjutan cerita ini 😊
Btw, kalian kepo ga sih sama masa lalu Ayesha? 😂
Oh iya, maaf ya mungkin next part agak mundur updatenya karena minggu depan banyak deadline tugas 🙏🙏
Kamis, 7 Februari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
HS 1 : Jodoh Terbaik ✅ (SUDAH TERBIT)
EspiritualOPEN PO 20 JULI 2020 [Romance - Spiritual] Jodoh? Siapa yang tau kita akan berjodoh dengan siapa. Tapi, sebagai hamba-Nya kita harus selalu memantaskan diri menjadi yang lebih baik. Karena yang baik akan Allah sandingkan dengan yang baik pula, begi...