Day 11 • 3

3.5K 416 61
                                    

💕Happy Reading💕

.

Warn typo(s)

.

"Kakak, aku pengen maen ke rumah Kakak."

"Udah hampir malem, Gyu."

"Tapi aku pengen Kak."

"Mau ngapain sih?"

"Mau maen."

Wonwoo menggelengkan kepalanya, ga abis pikir sama permintaan Mingyu. Di rumah Wonwoo ga ada perosotan atau ayunan, kenapa Mingyu malah pengen maen.

Wonwoo pasrah aja, daripada Mingyu makin berisik. Wonwoo bawa mobilnya ke arah rumahnya.

"Kak, kalo misal nih kakak di kasih kesempatan ketemu sama Mamah kakak lagi, kakak mau ngapain?"

"Bunuh dia."

"ASTAGA KAKAK!"

"Apa? Gue salah? Lu tanya kepengenan gue kan? Ya itu, bunuh dia."

Mingyu senyum sedih, dia jadi ngerasa bersalah. Air wajah pacarnya itu mengeras, dan Mingyu tahu itu karena pertanyaan dari dia.

Dan pada akhirnya mereka berdua diem, tanpa suara selama perjalanan ke rumah Wonwoo.

.

Wonwoo memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya yang cukup luas. Menyuruh Mingyu turun lebih dulu.

"Kak.."

"Heum?"

"Ada wanita di teras."

"Hantu?"

"Bukan! Pake dress gitu."

Wonwoo mengernyit heran. Wanita? Pake dress? Di depan rumahnya?

Wonwoo keluar dari mobil untuk menyusul Mingyu dan melihat wanita siapa yang Mingyu maksud.

Baru saja satu langkah berjalan, kaki Wonwoo merasa kakinya kaku. Badannya gemetar hebat. Wonwoo menatap tajam ke arah wanita yang Mingyu maksud. Wanita berumur 40tahun an dengan dress selutut berwarna biru tua itu tersenyum ke arahnya.

"Kakak, itu siapa?"

Wonwoo jalan ke arah Mingyu dan menarik tangannya buat masuk lagi ke mobil.

"Kak, itu ada tamu, kenapa malah di tinggal sih?"

"........"

"Kakak! Itu ad-"

"DIEM MINGYU!"

Mingyu kaget. Wonwoo membentaknya, ini kali kedua setelah dulu Wonwoo memukul Jungkook.

Mingyu menoleh ke arah wanita tadi, wanita itu menangis.

"Wonwoo.."

Wonwoo berenti. Mingyu juga berenti, setelah mendengar suara parau wanita itu memanggil nama Wonwoo.

"Wonwoo, ini Mamah.."

"......."

Mingyu kaget, tanpa sadar Mingyu mengeratkan genggaman tangannya dan Wonwoo. Mingyu menatap sendu punggung pacarnya itu.

"Won-"

"Mamah gue udah mati!"

"K-ka-kakak..."

"Wonwoo.. Ini Mamah, nak."

Wonwoo melepaskan genggaman tangannya dan Mingyu lalu berjalan menghampiri wanita yang masih berdiri di teras rumahnya dengan langkah lebar penuh emosi.

Wonwoo menatap tajam wanita yang mengaku sebagai Mamahnya itu. Seolah berkata jika dia benar benar membenci wanita itu.

"Buat apa dateng kesini lagi?! Harta laki laki sampah itu udah abis?! Jadi lu dengan seenaknya balik ke sini lagi?!"

"Engga, Wonwoo. Engga, Mam-"

"Basi! Lu pikir dengan lu nangis kayak gini gue bakalan luluh dan mau nerima lu lagi sebagai nyokap gue?! Ga! Selamanya! Mamah gue udah mati!"

Mingyu menutup rapat bibirnya, situasinya tidak memungkinkan Mingyu untuk ikut campur.

Mingyu tersentak saat melihat Wonwoo menarik kasar tangan Mamahnya ke pinggir jalan. Wonwoo kembali membentak dan menyumpahi kemunculan Mamahnya lagi.

"Gue tekanin lagi sama lu, Mamah gue, Istri bokap gue udah mati! Jadi lu gausah dateng lagi nemuin gue! Karena gue ga sudi liat muka jalang kayak lu lagi! Dasar brengsek!"

Wonwoo melepaskan tangan Mamahnya dan mendorongnya ke jalan. Mingyu yang kaget langsung berlari mendatangi Wonwoo.

"Sial!"

Mingyu merutuk kala melihat mobil ugal ugalan berjalan menuju Mamah Wonwoo yang jatuh terduduk di jalan. Mingyu memaksa kedua kaki panjangnya itu berlari.

"TANTE AWAS!"

CKIIIIITTTT

BRAAAAKKKKK

Sekujur badan Wonwoo kaku. Matanya lurus menatap kosong ke arah depannya, dimana Mingyu berguling beberapa kali karena badannya tertabrak mobil dan sekarang tergeletak tidak sadarkan diri dengan darah dimana mana.

Wonwoo berlari ke arah Mingyu dan memeluk kepala pacarnya itu. Wonwoo menangis.

"Gyunie, Bangun sayang.. Hei sayang.."
Wonwoo mengusap pipi Mingyu yang telah terkena darah dari kepalanya.

Seketika sekerumunan orang berdatangan. Sebagian mengamankan supir mobil tadi, dan sebagian menolong Mamah Wonwoo yang jatuh tersungkur di tepi jalan.

"SIAPAPUN PANGGIL AMBULANCE!!"

"Mingyunie, heii.. Bangun sayang. Jangan tinggalin gue."

"Gyunie.."

"Gyu..."

"MINGYU BANGUN!"

Wonwoo menangis, Mingyu tak kunjung meresponnya. Darah semakin banyak mengalir dari kepalanya, baju milik Wonwoo pun udah penuh noda darah. Wonwoo memeluk Mingyu, menenggelamkan kepalanya di dadanya. Berharap Mingyu dapat selamat. Dia takut kehilangan Mingyu

.

Hehehe

COLD [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang