Chap 5: Cat Eyes.

22.4K 1.6K 50
                                    

Savanna melirik diam-diam ke arah bangku kemudi disebelahnta, dimana Sion tengah fokus menyetir. Savanna menghembuskan nafasnya dan menatap keluar jendela disampingnya.

Dan ternyata hembusan nafas Savanna tadi berhasil menarik perhatian Sion. Mungkin karna keadaan mobil yang hening membuat indra pendengaran Sion jadi tajam tapi emang biasanya tajam. Setajam silet. Wkwk.

Sion melirik Savanna sekilas. Satu tangan Sion terangkat dari stir mobil dan mendaratkannya di atas tangan kanan Savanna yang berada di pangkuan gadis itu. Sementara tangan satu lagi fokus mengendalikan stir mobilnya.

Savanna sukses menolehkan kepalanya dengan cepat untuk menatap Sion karna sentuhan itu menimbulkan getaran di hatinya.

"Kenapa, baby?? Sepertinya ada yang membebani pikiranmu" ucap Sion lembut.

Sion memalingkan wajahnya. Ia tersenyum menatap Savanna sebentar lalu fokus ke depan.

Savanna suka sekali cara Sion menatapnya, bagaimana ia tersenyum dan nada suara Sion. Tatapan sendu yang menenangkan, yang menyayangi, senyum yang mendebarkan, dan nada suara yang indah.

His face, His smile, His eyes, His smell, and His voice. I like it. Love it.

Savanna menatap kearah tangannya yang digenggam oleh Sion. Ia membalas menggenggamnya.

Tangan itu besar dan hangat mengalir sampai ke hati Savanna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan itu besar dan hangat mengalir sampai ke hati Savanna. Savanna tidak ingin kehilangannya.

"I wish i didn't care anything but i do care. I care about everything to much." Ucap Savanna menatap Sion dari samping yang mengemudi dengan satu tangan. Terlihat keren.

"What do you mean??"

"Sewaktu aku didalem toilet. Apa yang kalian bicarakan??"

Sion menatap Savanna sebentar dengan alis satu terangkat, "who??"

Savanna menghela nafasnya, "jangan pura-pura ga tau deh. Sleding nih." Ucapnya menatap kesal kepada Sion yang kini tertawa pelan.

"Ga ada yang penting. Dia hanya berbasa-basi. Dan aku ga peduli." Ujar Sion

"Jealous, huh??" Sambungnya. Sewaktu mobil tepat berhenti di parkiran McD. Sion menatap Savanna menaikkan sudut bibirnya ke atas.

Savanna berdecak, "ck, of course. You're my boyfriend." Setelah mengucapkannya, Savanna melepas seatbelt-nya dan keluar dari mobil meninggalkan Sion.

Yang kini, tersenyum lebar mendengar perkataan Savanna barusan yang selalu membuatnya bahagia. Sion segera keluar dari mobil dan berjalan cepat mengejar Savanna.

SAVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang