Mv diatas emang agak creepy but lagunya enak. Super delicious bahaha. Enjoy~~
***
Opa baru teringat setelah kedatangan anak dan cucu serta kedua tamu yang ikut datang berkunjun ke rumah mereka di Jawa Tengah belum mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam rumah.
"Mari kita masuk ke dalam." Ajak Opa menunjuk rumahnya dengan ibu jarinya.
"Oh iyo lali aku. Monggo, awake dhewe mlebu menjero omah. ngobrol dijero ben luwih enak. Ayo.. ayo." Kata Oma.
Mereka masuk ke rumah bersama-sama dan Sion terpaku melihat ke dalam rumah Oma dan Opa yang kental sekali dengan adat Jawanya.
Benar-benar menakjubkan, batin Sion.
***
"Silahkan duduk." Kata Opa begitu berada di ruang tamu lalu Oma menyuruh pembantu untuk menyiapkan minuman.
Saat Sion duduk ia memperhatikan kursi-kursi yang tertata diruang tamu. Kursi milik Oma dan Opa terlihat antik, unik, cantik dengan khas Jawa. Sion sangat suka bentuknya.
"Piye kabare kowe Savanna dan Anya?? Ga ono masalah kan di Jakarta. Semuane apik-apikae??" Tanya Oma.
"Semuanya baik-baik aja, Ma. Anya baik di kantor dan Savanna lancar kuliah dokternya." Jawab Anya.
"Terus nak Sion ini sama kuliah juga kah?? Kuliah dimana?? Ambil jurusan apa??" Tanya Opa beruntun.
Sion tersenyum sambil mengangguk, "iya, Opa. Sion kuliah ditempat yang sama seperti Savanna. Sion ngambil jurusan ekonomi dan bisnis." Ucapnya sopan.
Opa mengangguk-anggukkan kepalanya. Dari mimik wajah Opa setelah mendengar penuturan Sion merasa puas dan lega. Entahlah setelah itu Opa tidak berkomen apa-apa lagi dan bergantian Oma.
"Kowe iki pacare putuku seng ayu, ngono?? Opo ora??" Tanya Oma.
Sion yang tidak tau artinya, menoleh ke arah Savanna yang duduk disebelahnya bermaksud untuk menterjemahkannya dan rupanya Savanna mengerti dirinya yang tidak paham segera menterjemahkan untuknya.
"Kata Oma kamu pacar aku, gitu."
Sion mengangguk lalu kembali melihat Oma, "iya, Oma. Saya pacarnya Savanna."
Oma terlihat senang terlihat dari senyum lebar di bibirnya sambil mengangguk-anggukan kepalanya, "weladalah, ngono rupane. Savanna kowe pinter golek pacar sing koyok ngene yo. Gantenge koyok artis-artis luar negeri." Ucap Oma diakhir ucapannya dengan terkekeh.
"Apa artinya, babe??" Bisik Sion.
"Kamu jelek katanya." Bisik Savanna.
Mendengarnya, membuat Sion melebarkan kedua matanya menatap Savanna yang kini menahan tawanya.
"Masa sih??"
Savanna mengangguk. Reflek Sion menyentuh wajahnya. Apakah ia memang jelek?? Pikir Sion. Rasanya Savanna ingin tertawa keras sekarang juga. Sion memang gampang dikibulin. Pipi Savanna sampai pegal menahan tawanya.
Anya dan Nana hanya bisa tersenyum. Nana tidak seperti Sion yang tidak mengerti bahasa Jawa. Nana mengerti apa saja yang di omongin oleh Oma. Jadi, bisa diartinya hanya Sion satu-satunya yang tidak mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANNA
Roman pour AdolescentsCerita klasik Savanna Quney Riley adalah cewek cantik nan manis yang punya kehidupan yang ga biasa dan ditemani dengan pacar yang tambah ga biasa. Kesehari-harian Savanna di temani oleh tingkah absur tapi lucu tapi juga ngeselin oleh pacarnya. Biki...