Chap 16: The Man who can't be moved.

16.4K 1.1K 22
                                    

"Sorry."

Savanna segera mengucapkan maaf saat tidak memperhatikan langkahnya dan akhirnya menabrak seseorang membuat buku didekapannya dan buku orang yang ditabraknya sama-sama terjatuh ke lantai.

"No, the one who should apologize is me." Suara bass dan dalam menarik Savanna mendongak menatap seseorang didepannya.

Seorang laki-laki menampilkan senyumnya. Ia tinggi, memakai t-shirt dibalut jaket baseball, celana jeans hitam dan sepatu hitam. Savanna akui laki-laki itu tampan namun lebih tampan Sion.

Dan Savanna baru sadar laki-laki didepannya ini adalah kating (kakak tingkat) yang terkenal di fakultas kedokteran.

Perkenalkan namanya Satria Mathew terkenal di fakultas kedokteran dan mungkin seluruh kampus. Terkenal akan potensi, kepintarannya, sifat ramah, ketampanannya. Mahasiswi fakultas kedokteran beruntung satu fakultas dengannya. Satria adalah prince charming in real life.

"I think i have apologize too."

"Don't need. Here, I am wrong. I shouldn't read while walking." Kata Satria lalu tersenyum.

"Well, if you say so. I accept your apologize then." Savanna tersenyum kaku dan merasa tidak nyaman karna rasanya Satria menatapnya lekat bukan Savanna kepedean. Just instinct.

Savanna segera memungut dan merapikan buku-bukunya di lantai begitu juga dengan Satria.

"Thanks to accept my apologize." Ucap Satria dan Savanna tersenyum tipis.

"See you. Nice to meet you." Savanna segera pergi begitu ia mendapatkan bukunya terburu-buru.

Satria melihat kepergian Savanna sejenak lalu merapikan bukunya yang berceceran di lantai lalu gerakan tangannya jadi terhenti saat menemukan buku berwarna pink bergliter dengan berbagai sticker tertempel tidak jauh dari tempat Satria berada dan tergeletak di dekat tembok.

Satria mengambilnya dan melihat sampul depan buku itu yang bertulisan 'Daily Journal Book'.

Jelas, buku itu bukan salah satu bukunya karna selain buku itu terlihat girly dan pasti buku salah satu gadis yang tidak sengaja ia tabrak tadi. Dan gadis itu pasti tidak sadar bukunya terjatuh disana.

Kembali menoleh ke arah dimana gadis itu pergi namun sudah tidak terlihat lagi tandanya. Satria membaca nama yang tertulis didalam buku lalu tersenyum sebelum akhirnya melenggang pergi.

~*~

Saat Savanna membuka pintu perpustakaan yang pertama menyambutnya adalah udara dingin yang dihasilkan oleh pendingin ruangan mungkin dengan tempratur yang sama dengan suhu antartika dan bau buku yang langsung tercium oleh indra penciuman Savanna.

Savanna memejamkan kedua matanya menikmati betapa ia menyukai bau buku yang melingkupi ruang perpustakaan. Menurut Savanna, bau buku itu istimewa. Bisa bikin pikiran seseorang lebih tenang dan nyaman. Selain itu Savanna juga menyukai bau hujan.

Suara kekehan seseorang terdengar membuat Savanna membuka kedua matanya dan mengarahkan matanya ke arah wanita yang berdiri dibalik meja kayu yang panjang dan besar.

Savanna tersenyum malu seseorang melihat tingkahnya. Ini bukan pertama kalinya seseorang memergokinya tengah menikmati aroma bau buku mungkin sudah berkali-kali.

Wanita yang berumur sekitar 20 itu yang selalu memergokinya bernama Heyla Blossom. Dia adalah pustakawan yang rela menghabiskan waktunya berada di perpustakaan. Seusia dengan Heyla mungkin tidak ingin mengambil pekerjaan yang membosankan ini. Namun kamu tidak akan bisa memaksakan keinginan seseorang yang telah menyukai sesuatu hal yang disukainya.

SAVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang