Chap 14: Queen don't chase. That's how your crown fall off.

18.2K 1.3K 29
                                    

Semuanya kembali normal. Aktivitas berjalan seperti biasanya. Bangun pagi, mandi, sarapan, dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Savanna merapih totabag nya di atas kasur dan beberapa buku di meja belajar lalu melangkah menuruni tangga.

Dan menghampiri Mamanya yang berada di dapur.

"Mah, Savanna berangkat kampus dulu." Savanna menyalami punggung tangan mamanya.

"Belajar yang rajin ya, sayang." Pesan Anya.

Savanna tersenyum dan mengangguk. Ia melangkahkan kakinya ke depan pintu rumah dan saat membuka pintu, ada Sion yang sudah menunggunya.

"Morning, baby." Sapa Sion dengan senyumnya yang luar biasa ganteng.

Savanna memperhatikan penampilan Sion di pagi hari ini. Rambut messy nya tertutup oleh beanie abu-abu. Memakai V-neck t-shirt yang dipadukan dengan kemeja flanel kotak-kotak berwarna navy. Celana jeans hitam dan sepatu convers. Perfect as always.

"Asik memperhatikanku, baby??" Sion menunjukkan smirk nya. Membuat Savanna blushing telah ketahuan.

Savanna memutar bola matanya, "siapa yang memperhatikanmu." Kilahnya. Padahal jantungnya sedang marathon didalam.

Sion mengangguk dan menahan senyumnya, "masa sih? Terus kenapa itu blushing??"

Savanna menutupi kedua pipinya, "paan sih engga"

Sion terkekeh kecil dan mengusap kepala Savanna, "ayo, nanti telat ke kampus."

Didepan gerbang rumah Savanna sudah terparkir mobil Sion disana. Sion membukakan pintu penumpang depan untuk Savanna dan berjalan menutar setelah menutup pintu setelah memastikan Savanna duduk nyaman di kursi mobil.

Sion duduk di kursi kemudi dan mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Seatbelt, babe??"

"Done."

Setelah itu, barulah Sion menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Hening didalam mobil. Sion sibuk menyetir. Savanna sibuk memeperhatikan arah luar.

Savanna diam-diam melirik Sion dari sudut matanya. Sion dengan stir mobil adalah pemandangan yang keren. Apalagi wajah serius dengan tatapan mata yang tajam. Savanna menyukainya.

"Selesai kampus jam berapa??" Tanya Sion. Melihat Savanna sekilas dan fokus ke depan.

Well, ga usah bertanya pun. Sion sudah tau jadwal kuliah Savanna. Hanya sekedar basa-basi karna Savanna tidak tau dirinya yang mengetahui jadwal kuliahnya.

"Jam 3. Kamu??"

"Jam 5. Kamu ga papa kan nunggu aku selesai??"

"Ga papa. Aku bisa ke perpus dan baca buku disana sembari nunggu kamu."

Sion menampilkan senyumnya untuk savanna sebentar dan satu tangannya mengusap kepala Savanna. "Thanks babe."

"Tapi nanti pulangnya ke kedai es krim."

Sion mengangguk. "Anything for you."

***

Sion menggandeng tangan Savanna begitu berjalan memasuki gedung Pasific Ocean University. Lobby gedung utama kampus seperti biasanya ramai oleh mahasiswa/mahasiswi dari berbagai fakultas dan jurusan.

SAVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang