Jadi, di belakang rumah Oma sama Opa. Terdapat halaman yang luas dengan rumput hijau, tanaman hias, dan kolam ikan dengan air mancurnya. Disana ada gazebo yang sengaja dibangun untuk tempat bersantai-santai.
Tangan Savanna mengusap rambut Sion yang menaruh kepalanya berada di pangkuannya sebagai bantalan. Dengan usapan pelan, Savanna merasakan betapa lembutnya rambut Sion yang berwarna kecoklatan dan selalu berantakan.
Sion menatap Savanna dengan sendu dan senyuman. Tangan besarnya menggenggam tangan mungil Savanna dan menaruhnya didadanya.
"Everytime i see you i'm just like holy shit my girlfriend is so beautiful."
Savanna tersenyum, "oh, really??"
"Yeah, i still fall for you everyday, everytime, anytime."
"You know what i love??"
"What??"
Savanna mengembangkan senyumnya, "you."
"Thank you for being the reason i smile. How lucky i got you and i just want to hug you so much right now."
Sion merubah posisi tidurnya menyamping dan memeluk pinggang Savanna. Menyembunyikan wajahnya di perut Savanna.
"I wish i could copy and paste you into my bed so i can sleep with you. Together. Under my blankets in my bed with your hand on my chest and my arms around you."
Bagaimana pun juga, Sion sedih masih tidak bisa tidur bareng Savanna. Padahal itu adalah keinginannya. Membayangkan nanti malam akan seperti malam kemarin ia akan sulit untuk tidur.
Dan ternyata kesedihan Sion dapat Savanna rasakan. Tangannya masih mengelus rambut Sion dan tangan satu lagi menepuk-nepuk pelan punggungnya.
Savanna tau sekarang Sion tengah merajuk kepadanya tapi apakah Savanna bisa memenuhinya sedangkan ia takut tercyduk oleh mama dan mamanya Sion.
"Sion mau makan semangka ga??" Tanya Savanna yang sebenarnya untuk mengalihkan topik.
"Aku ga--"
"Siang-siang gini enaknya makan yang seger."
"Tapi aku ga--"
"Kayaknya mama beli semangka terus di taro di kulkas."
"Aku lagi ga--"
"Bentar ya aku ambil semangkanya. Bangun gih." Savanna melepas paksa tangan Sion yang melilit di pinggangnya dan memaksa Sion bangun.
Savanna langsung ngicir pergi gitu aja masuk kedalam rumah menyisahkan Sion dengan wajah cengoknya menatap kepergian Savanna lalu cowok itu menundukkan kepalanya dengan lesu.
Sementara Savanna menarik dan membuang nafasnya sambil tangannya mengipasi wajahnya. Sudah lama berpacaran tapi Savanna tidak kuat dengan Sion yang selalu manja atau merajuk.
Savanna membuka kulkas dan menemukan semangka disana yang belum di potong. Memotong semangka menjadi dua belah tidak lupa membawa sendok. Savanna kembali ke gazebo membawa semangka di kedua tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANNA
Fiksi RemajaCerita klasik Savanna Quney Riley adalah cewek cantik nan manis yang punya kehidupan yang ga biasa dan ditemani dengan pacar yang tambah ga biasa. Kesehari-harian Savanna di temani oleh tingkah absur tapi lucu tapi juga ngeselin oleh pacarnya. Biki...