Chap 17: Nah, in my thought your lips are the ice-cream.

16.9K 1.1K 47
                                    

Savanna berjalan menyusuri lorong rak buku sambil melihat ke arah kanan rak buku, membaca judul perjudul buku setiap yang ia lihat lalu berhenti berjalan dan tangannya menunjuk buku-buku yang tertata rapi di rak.

Ia telah memutuskan buku mana yang akan ia baca namun sayangnya buku yang ia ingini terletak di rak paling atas dan apalah dayanya ini yang terlahir dengan tubuh pendek.

Savanna menaikkan tangannya dan melompat berusaha untuk meraih buku yang ia ingini. Ia ingin membaca buku mitologi yunani yang menceritakan sekumpulan mitos dan legenda yang berasal dari Yunani Kuno dan berisi kisah-kisah mengenai dewa dan pahlawan.

Sebelum tangannya berhasil mengambil buku itu. Sebuah tangan datang dari arah belakang Savanna dan mengambilkan buku yang Savanna inginkan. Savanna memutar badannya dan berhadapan dengan dada bidang seseorang.

Savanna mendongak dan bertemu pandang dengan Sion yang saat ini tersenyum ke arahnya. Savanna ikut tersenyum.

"Kamu nunggu lama??" Tanya Sion.

Savanna menggeleng, "engga kok."

"Nih buku yang kamu mau." Sion menyerahkan buku yang tadi ia ambil kepada Savanna.

"Thanks." Gumam Savanna yang menerima buku itu.

Sion mendekat dan memeluk pundak Savanna. Menaruh dagunya di atas kepala Savanna. Memejamkan kedua matanya dan merasa tenang melingkupi hatinya. Memeluk dan berdekatan dengannya membuat Sion super merasa nyaman.

Savanna menaikkan kedua tangannya dan membalas pelukan Sion. Tangan satu yang tidak memegang buku menepuk-nepuk punggung tegap Sion. Savanna tersenyum merasakan detak jantung Sion yang berdetak sangat cepat.

Beberapa saat hanya keheningan meliputi mereka yang saling berpelukan di lorong rak buku dengan hawa dingin dari pendingin ruangan. Rasanya hawa dingin itu tidak berpengaruh karna hawa hangat dari pelukan yang mereka ciptakan.

"You're so short." Kata Sion.

"Shut up!!" Savanna menepuk keras punggung Sion membuat Sion mengaduh dan tanpa melepas pelukannya yang melingkar di pundak Savanna. Ia menatap Savanna yang kini cemberut.

"But it's cute."

Wajah cemberut Savanna terlihat luntur di gantikan dengan wajah yang blushing.

"I hate the fact that you are way taller than me." Dengus Savanna.

"Trust me there is an advantage in it." Sion menampilkan smirk-nya.

"And what is that??"

"So many, babe. But the only thing is when i hug you, you can listen to my heart which beats only for you." Senyum miring Sion semakin lebar.

"Damn, that's true."

"C'mon, we're going home right now." Sion meraih tangan Savanna dan Sion berjalan didepan dengan Savanna di belakang mengikut.

"You forget? Habis pulang kampus kita kan ke kedai es krim."

"Tentu aku ingat, babe." Sion tersenyum kepada Savanna.

Setelah mendapat tanda peminjaman buku dari Heyla. Savanna dan Sion keluar dari perpustakaan.

Savanna memasukkan bukunya kedalam totabag-nya namun dirasa ada yang kurang. Savanna menginggat-ingat kembali dan menemukan buku Daily Journal tidak ada didalam tasnya.

SAVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang