Chap 2: Pasifik Ocean University.

27.8K 1.8K 59
                                    

Savanna menutup mulutnya yang menguap dan mengucek kedua matanya. Penjelasan dari dosen membuat Savanna jadi mengantuk. Bukan karna penjelasannya yang membosankan atau bertele-tele atau sulit dipahami.

Justru sebaliknya, Savanna merasa mengantuk karna materi yang sedang di ajarkan oleh dosennya sekarang sudah Savanna pahami atau bahasa kerennya sudah dikuasai Savanna diluar kepalanya.

Hari ini adalah hari pertama Savanna naik tingkat. Perkuliahan semester 4 telah Savanna kuasai. Savanna telah menguasainya jauh-jauh hari. Mengisi liburannya dengan belajar, membaca, dan mengerjakan soal untuk materi perkuliahannya di semester 4.

Tepatnya kemarin malam Savanna bergadang mendalami materi perkuliahannya untuk semester berikutnya. Untuk berjaga-jaga agar ingatannya tidak melemah.

Bagi Savanna sendiri pembelajaran di kelas terlalu lambat dan Savanna tidak suka waktunya terbuang begitu saja dengan hanya berdiam diri mendengarkan penjelasan dosen yang berulang-ulang dan mengandalkan dosen.

Savanna selalu berpikir, jika bisa belajar sendiri kenapa harus menunggu orang lain. Maka itu, Savanna tidak bisa berdiam diri hanya mengandalkan penguasaan materi kuliah dari dosen. Jadi, gadis itu selangkah lebih maju dari teman-temannya.

Gadis itu bisa menghabiskan berjam-jam untuk membaca buku-buku kedokteran dan mengerjakan soal-soal dari materi kuliah semester berikutnya.

Savanna kurang kerjaan??

Engga kok. Savanna punya banyak kerjaan. Ia masih harus menyelesaikan buku yang ia pinjam dari perpus, setidaknya ada 5 buku dengan ketebalan yang berbeda.

Savanna tetaplah Savanna yang dulu tidak pernah jauh dari sebuah buku dengan bermacam-macam ukuran dan ketebalan halaman.

Buku adalah bagian dirinya. Kebiasaan Savanna yang tidak pernah hilang. Selalu bergaul dengan buku. Tiga hal penting dan Savanna tidak bisa hidup tanpa Mama-nya, Sion-nya, dan buku-nya.

Ditempat duduknya sekarang, Savanna sama sekali tidak menyimak penjelasan dosennya dan menyibukkan diri mengerjakan soal-soal materi perkuliahan semester yang akan datang dan seterusnya.

Senna yang persis duduk disamping Savanna melirik jam di pergelangan tangannya. Senna benar-benar tidak tahan lagi berada di kelas yang membosankan. Matanya melirik ke arah Savanna yang serius sendiri.

"Ngerjain apaan sih? Serius amat" bisik Senna.

Savanna menghentikan gerakan menulisnya lalu menoleh kesamping, "Ngerjain soal" bisik Savanna.

Senna mengambil buku binder Savanna lalu melongo melihatnya. Masih dengan wajah melongonya, Senna menatap Savanna yang menatapnya dengan kerutan di dahi.

"Lo gila??" Tanya Senna.

"Waras" Jawab Savanna. Ia bingung melihat reaksi Senna yang melongo, seolah terkejut sesuatu.

"Kita baru masuk semester 4 dan lo udah belajar materi kuliah semester 5. Apa kalo ga gila namanya??"

Savanna mengambil kembali buku bindernya, "gila dalam KBBI adalah sakit ingatan (kurang beres ingatannya); sakit jiwa (sarafnya terganggu atau pikirannya tidak normal). Tidak ada hubungannya gue mengerjakan materi kuliah semester 5 dengan gila, Senna. Kayaknya lo harus banyak membaca."

SAVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang