"Lucas kau hanya akan meeting kenapa menelfonku?"
"Meetingnya masih lama. Ayo temani aku dulu"
"Lebih baik kau berangkat saja. Seoul macet sekali hari ini"
"Baiklah. Bye! Take care!" Teriaknya.
"Hei harusnya aku yang berkata seperti itu. Hati hati jangan mengebut"
"Iya. Kututup ya?"
"Tunggu! Itu dasimu agak miring!"
"Begini?" Sambil membenarkan dasinya.
"Siip! Sudah sana. Bye Lu"
Aku mematikan panggilan video dari Lucas. Ada ada saja orang itu. Mau pergi meeting malah menelfonku.
Aku kembali berkutik ke meja kantorku. Hari ini tak banyak pekerjaan jadi aku melakukannya dengan agak santai.
"Ahh kenapa aku mengantuk? Mungkin aku butuh sedikit kafein"
"Telah terjadi kecelakaan beruntun di district 4. Ada sekitar sebelas korban dilarikan ke rumah sakit. Ada tiga mobil yang rusak dan sebuah truk yang mengangkut sayuran dari busan. Sekitar lima belas luka luka ringan juga dilarikan kerumah sakit"
"Astaga pengemudi jaman sekarang. Suka ngebut sembarangan"
"Soora?!"
Aku melihat Jungwoo berlari ke arahku. Biar ku perjelas Jungwoo adalah sunbaeku tapi sekarang dia menjadi bawahanku.
"Oppa wae?"
Jungwoo melirik tv layar besar di depan recepsionis yang masih menampilkan berita kecelakaan.
Tiba tiba ponsel Sora berdering. Memunculkan nama Jaehyun 'kakaknya' disana.
"Eoh? Wae?"
"Sora-ya"
"Yak! Jaehyun oppa? Wae?"
"Lucas"
"Mwo? Bicara yang benar!"
"Lu-"
Sora mematikan telepon lalu bergegas ke rumah sakit. Meninggalkan Jungwoo yang masih mengatur nafasnya yang tersenggal. Mengingat Jaehyun adalah Dokter kepala Unit Gawat Darurat ia menduga sesuatu. Air matanya tak kunjung berhenti mengalir. Dadanya sesak.

KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS - LUCAS
Short Story[COMPLETED] Bagiku Wong Lucas adalah semuanya. Dimanapun dia berada. Kapanpun waktunya. Sampai nanti.