20

96 11 0
                                    

Menikah? Siapa yang tidak mau?

Hari ini harinya.

"Kau cantik" bisik Mark.

Aku menyenggol lengan Mark yang berdiri di sampingku.

"Jangan berisik Mark" bisikku pelan

"Apa?"

"Jangan berisik" bisikku lagi

"Aku tidak mendengarmu"

"Beri-"

Mark menempelkan bibirnya ke bibirku sekilas. Secepat kilat ia menariknya lagi.

"Mark!"

Aku melotot.

Semua orang bertepuk tangan bersorak ramai melihat pengantin.

--

"Congrats Jae akhirnya lancar di hari H"

"Aku masih nervous astaga" rengeknya

"Astaga tanganmu dingin sekali hyung" seru Mark.

"Hey kau akan merasakannya nanti" cetus Jaehyun

"Hmm kukira aku tidak akan se nervous kau hyung"

"Hey Mark kau akan menikah dengan siapa memang?" Celetuk Jaehyun

"Siapa saja. Jodohku nanti" jawabnya santai

"Ckk dasar hidung belang" sindirku

"Hidungku tidak belang"

"Terserahhh"

"Kalian ini pergi sana. Berisik sekali" ketus Jaehyun

"Eonni tolong bersabar ya. Suamimu ini memang cerewet" balasku sambil melirik Jaehyun oppa.

"Aku tau. Kalian lucu sekali. Cepatlah menyusul" celetuk KyungHee eonni

Aku dan Mark saling menatap. Bagaimana bisa KyungHee eonni mengatakan hal itu di depan banyak orang termasuk eomma appa ku?

"Tunggu saja. Biar jadi rahasia dulu kapan Awww sakit yang. Suka banget nyubit. Heran" rintih Mark.

Masalahnya disini pendengaran eomma dan appa masih berfungsi dengan baik.

"Bawa orang tuamu ke rumah kalau begitu" celetuk Jaehyun oppa.

"Mark ayo pergi dari sini"

Aku menarik Mark turun dari podium. Jantungku berdebar dan wajahku memanas.

"A-aaku aku mau ke kamar mandi"

"Aku juga"

"Yak!"

"Toilet pria dan wanita kan dekat"

Aku berjalan mendahului Mark. Menyembunyikan wajahku yang semakin panas. Mungkin sekarang sudah seperti tomat. Tomat busuk. G.

Tiba tiba Mark menarik tanganku. Akupun terbanting ke depan dada Mark. Tangan kiriku menahan tubuh Mark agar tidak menempel.

"Yang kamu kenapa sih? Marah?"

"Ani"

"Kau sakit? Mukamu merah sekali hnng?"

Aku memegang pipiku. Ya aku tau pasti merah.

Aku antar ke kamar.

"Ini karena aku pengen ke toilet Mark"

Mark hanya membalas dengan smirknya

-fin

RENDEZVOUS - LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang