6

100 11 0
                                    

"Jung Sora?"

"Hmm?"

"Apa yang kau inginkan?"

"Hmm apa ya? Kurasa belum ada. Bagaimana denganmu?"

Lucas menghela nafasnya. Kami sedang berada di balkon rumahnya. Menatap langit sambil makan ramen.

"Aku tidak ingin apapun. Menurutku orang yang mempunyai keinginan berarti orang itu tidak mempunyai apa yang diinginkan itu. Dan sekarang aku mempunyai semua. Keluarga, pekerjaan, dan kau"

"Benar juga"

"Kuharap kita bisa seperti ini"

"Berjanjilah kau akan seperti ini"

"Aku tidak bisa berjanji. Tapi aku berusaha seperti ini"

"Astaga Lu! Ternyata kau bisa serius juga ya?"

"Sialan kau Sora!"

Kami berdua tertawa.

"Menikahlah dengan orang yang pantas untukmu nanti"

"Oke aku akan menikah. Tapi kau harus menikah dulu"

"Dimana mana ladies first"

"Iya. Tapi kau dulu saja lah. Lagipula sudah dua puluh empat tapi kau tidak pernah pacaran. Jangan bilang kau menyukai pria!"

"Yang benar saja!"

"Eihh bisa jadi!"

"Kau sendiri?"

"A-aku?"

"Ya!"

"Aku memang belum pernah berpacaran tapi setidaknya aku tidak penyuka sesama jenis"

"Yasudah ayo menikah saja!"

"What? Kau gila?"

Lucas tertawa.

"Astaga bahkan aku harus befikir lima kali sebelum menikahimu!"

"Cih menyebalkan!"

Lucas mengacak pelan rambutku. Tangannya turun menuju tengkukku dan secepat kilat ia mendaratkan bibirnya di bibirku. Tubuhku kaku. Aku terkejut.

Awalnya hanya menempel. Tapi lama kelamaan berubah menjadi lumatan lembut. Entah dari siapa ia belajar bagaimana cara berciuman. Tapi kurasa ia adalah good kisser. Aku mencoba melepaskan pautannya. Mengambil nafas sejenak. Kami saling menatap. Otakku beku berhenti berfikir.

Tak lama ia menarikku ke dalam pelukannya.

"Thank's for my first. And this is first time for you too right?"

'Yeah that's my first kiss
'And Lucas stole it

RENDEZVOUS - LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang