4

122 14 0
                                    

"Setelah itu dia-"

Nggrrkkkk

"Lucas!!! Hei! Aku sedang bercerita kau malah tidur?! Hei bangun! Bangun!"

"Ha? Apa? Trus?"

Aku mencubit pinggangnya.

"Aaaaaahhhh sakit! Iya ini aku sudah bangun"

Lucas duduk tapi dengan mata tertutup.

"Menyebalkan. Aku pulang saja!"

"Lagipula mana ada orang yang curhat pas pukul satu malam eoh?! Hanya kau"

"Ckkk"

Aku beranjak dari tempat tidur Lucas. Tapi Lucas menahanku.

"Oke oke kemarilah. Sudah malam. Tidur disini saja"

"Ceritakan besok. Sekarang tidurlah"

Aku duduk di ranjangnya. Sudah lama aku tidak kesini. Rasanya masih sama. Bedanya pemiliknya sudah tidak ada.

Aku membuka laci box di samping ranjangnya. Yang paling atas adalah tempat laptopnya. Bahkan logo merk nya sudah tidak terlihat karena sudah ditutup dengan stiker.

'Ini milik Wong'

Begitulah supaya tidak hilang.

"Begini lebih bagus kan?" Tanyanya.

"Hei kau membuat merknya hilang bodoh"

Aku masih tersenyum melihatnya. Ku keluarkan beda tipis itu. Lalu ku letakkan di atas meja.

Ruang kedua. Ada beberapa benda disana. Pertama ada sebuah album foto dan ada beberapa map.

Aku mulai membuka album yang bertuliskan 'Wong' dalam huruf kanton. Biar kuperjelas. Lucas itu asli China. Ia mulai pindah di Korea ketika ia lahir. Jadi menurut ceritanya. Lucas langsung ke korea setelah berumur lima hari.

Seperti album biasanya. Ada fotonya ada foto ayah dan ibunya ada adiknya dan ada foto kakek neneknya. Aku sudah melihatnya sebelumnya.

Dan di almari bawah ada brankas kecil yang tertutup oleh sandi. Ada empat digit angka. Lucas tidak pernah memberitahuku apa isinya dan berapa digitnya.

"Eoh? Sora?"

"Ne eommonim?"

"Ayo makan. Aku memasak banyak hari ini"

"Ne eommonim"

"Kau bisa membawa laptop itu pulang"

"Tapi?"

"Lucas yang memintanya"

RENDEZVOUS - LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang