10

103 13 0
                                    

^play that vid

Ini masih malam. Tidak ini sudah pagi. Tepatnya ini dini hari. Malam terlalu malam. Pagi terlalu pagi. Kepalaku berdenyut. Jantungku tak karuan. Rahangku mengeras. Air mataku tak kunjung berhenti mengalir.

Pukul tiga pagi. Bukankah ini masih malam untuk dikatakan sudah pagi? Bahkan suara tangis dari sudut ke sudut menghiasi lorong ruangan intensif.

Oke. He's done.

Bahkan sudah dua jam yang lalu sejak ia dinyatakan tidak ada.

Aku terus merutuki diri sendiri. Menahan beribu ribu kalimat yang ingin ku katakan padanya. Lucas Wong kenapa kau pergi secepat ini? Apa kau tidak ingat kau berjanji menikahiku?

"Bangunlah brengsek."

Aku bergumam dalam tangis. Rahangku sakit. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Kau tau aku benci leluconmu kan?"

Masih dalam keadaan yang sama. Aku bermonolog di depannya.

"Aku tidak bisa Lu. Kumohon kembalilah. Please. Lakukan seperti biasanya"

"Aku mencintaimu Wong Lucas!"

"Lucas tolong"

"LUCASSSSSSS!!!!"

RENDEZVOUS - LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang