Hari ini hari pemakaman Lucas. Banyak orang datang ke rumah duka. Teman teman, saudara, dan semuanya. Bahkan semua orang akan mati kan? Tapi kenapa dia pergi secepat ini?
Beberapa orang mengirimkan karangan bunga. Berpakaian serba hitam. Sesekali menyapa satu sama lain.
Aku menangis. Tapi tak bersuara. Hanya air mata yang tak mau berhenti. Ditemani Jaehyun yang sedari tadi menatapku. Tapi aku hanya menunduk. Menatap cangkir teh di atas meja.
Rasanya aneh. Seakan akan kau masih disini. Bersamaku. Tapi kau sudah pergi jauh. Pergi meninggalkan semuanya untuk selamanya.
Tubuhku mati rasa. Kepalaku nyeri. Nafasku berat dan rasanya tak karuan.
Jadi benar. Penyesalan datang di akhir.
Tapi apa yang harus ku sesali? Ini takdir dimana Lucas lebih baik pergi sekarang. Ia sudah ditakdirkan seperti ini.
Aku bangkit menggenggam serangakai bunga tulip lalu berjalan ke arah makam Lucas.
"Kau benci semua bunga kecuali ini kan? Jika kau lebih baik pergi. Pergilah dengan tenang. Aku akan selalu disini. Jangan khawatirkan aku. Aku akan berjalan di jalanku. Aku akan melanjutkan hidupku. Aku akan selalu mendoakanmu Lu- kau sudah selesai dengan urusan duniamu. Pulang dan beristirahatlah. Aku menyayangimu Wong Lucas"
--

KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS - LUCAS
Short Story[COMPLETED] Bagiku Wong Lucas adalah semuanya. Dimanapun dia berada. Kapanpun waktunya. Sampai nanti.