16

91 14 0
                                    

Aku tidak bisa menahan gejolak di dalam tubuhku saat ini. Tadi malam ketika aku ketiduran membaca diary Lucas aku bermimpi bertemu dengannya. Dia bilang dia merindukanku. Rasanya aku hanya ingin memeluknya.

Sore ini aku pulang cepat. Pergi membeli sebucket bunga tulip kesukaannya. Menyetir kemudi dengan rasa rindu yang sangat amat dalam.

"Lu sudah dua minggu tapi masih sama. Kau masih ada disini. Disampingku. Begitu bodohnya diriku selama ini. Masih banyak hal yang masih ingin ku pertanyakan padamu. Tapi Tuhan berkehendak lain."

Pelupuk mataku sudah tidak bisa membendung cairan itu.

Aku menangis.

"Maaf sudah berjanji jika aku baik baik saja. Maaf aku tak bisa menepatinya. Ini lebih buruk dari perkiraanku. Kita dekat tapi jauh"

"Kau yang selalu menenangkanku. Kau yang menghapus semua air mataku. Kau yang memarahiku ketika aku menangis. Dan jangan pikir aku punya pengganti! Kau! Lucas! Kau akan selalu bersamaku apapun yang terjadi"

Tangisku semakin menjadi.

"Aku ingin berhenti menangis bodoh. Air mata sialan ini yang tidak mau berhenti!"

"You know how much i miss you?"

"No word describe this"

RENDEZVOUS - LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang