18

85 11 0
                                    

"Aku akan ikut denganmu"

"Kau gila?"

"Pergi bersamamu adalah hal yang kuinginkan. Apa itu salah?"

"Ya! Kau salah"

Aku mengernyitkan alis.

"Dengar aku Sora. Kau dan aku sekarang jauh. Kita berbeda. Kita sudah tidak seperti dulu. Takdir ini berkata lain. Kita tidak bisa bersama"

"Luc, aku mohon. Aku tidak bisa terus begini"

"Aku tau. Memang sulit mekakukannya dari awal. Tapi akan ada saat dimana kau harus melakukan itu. Pahamilah Jung. Aku selalu disini. Jangan berfikir aku meninggalkanmu sendiri. Kau tau? Akan ada orang yang akan menemanimu nantinya. Bersanding denganmu. Dan aku menyukainya!"

"Siapa?"

"Kau akan tau nanti"

--

"Eoh? Sudah bangun?"

"Emm"

"Kau pingsan apa tidur sih? Lama"

"Pergi dari kamarku"

"Ada yang mau bertemu denganmu. Hei masuklah!"

"Siapa dia?"

"Aku keluar dulu"

Seseorang laki-laki asing memasuki kamarku. Raut wajahnya seperti khawatir.

"Aku minta maaf"

"Untuk?"

"Menabrakmu"

Otakku tiba tiba mengingat kejadian dua jam yang lalu ketika aku berbalik badan dan menabrak seserorang yang sedang naik overboard itu.

"Aku sungguh minta maaf. Aku sudah lama tidak naik overboard. Kalau saja aku tadi tidak memakai headset dan melihat ke depan-"

"Yak! Oke diamlah aku memaafkanmu"

"Jinjja?"

Aku mengangguk.

"Apa dia kakakmu?"

"Jaehyun?"

Dia mengangguk.

"Iya dia kakakku. Kenapa?"

"Tidak ada. Oh iya aku Mark. Mark Lee"

"Jung Sora"

"Tadi aku ingin mengantarmu ke rumah sakit tapi kakakmu bilang itu berlebihan."

"Itu memang agak berlebihan. Aku baik baik saja lagipula ini hanya terbentur aspal jalan"

"Sora! Ayo makan siang" teriak Jaehyun oppa dari bawah

"Dasar cerewet. Ayo makan siang dulu"

"Ahh tidak tidak aku akan segera pulang"

"Jangan menolak"

Aku turun dari ranjang. Merapikan rambutku yang sedikit berantakan lalu turun. Diikuti Mark yang mengekor dari belakang.

RENDEZVOUS - LUCASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang