11

60.9K 3.4K 93
                                    

            Gea berkemas-kemas menyiapkan barang bawaannya. Besok dia akan berangkat ke Manado bersama Adam dan Wirna. Gea memasukkan beberapa pasang baju ke dalam koper, tak lupa alas kaki dan beberapa keperluan lain. Adam yang baru kelar mandi menghampirinya dengan keadaan topless, untungnya masih memakai celana pendek.

"Bawaan kamu cuma sedikit?" Gea mengangguk.

"Punya aku sudah disiapin?" tanya Adam lagi. Lantas Gea menunjuk koper Adam yang sudah dia kemas duluan di sudut ruangan. Adam tersenyum singkat dan lansung memeluk wanita itu dari belakang.

"Istri perhatian" blush. Gea pernah membaca artikel internet tentang tugas Ibu rumah tangga. Dia belajar dari sana. Apa saja yang perlu dilakukannya dalam mengemban tugas itu. Salah satunya menyiapkan pakaian suami. Mending nyiapin baju, dari pada Adam nuntut minta jatah ena-ena kan ribet.

"Aduh.. Rambut kamu masih basah. Jauh-jauh sana!" usir Gea. Beda dengan Adam yang makin usil. Adam malah mendekatkan rambut basahnya ke Gea.

"Adam ih jahil banget! Keringin rambut kamu, baju aku basah nih" omel Gea.

"Bawah aku juga udah basah" hah?! Gea menatap tajam pria itu. Adam yang mendapat tatapan tajam hanya tersenyum dan mengambil kesempatan mengecup bibir Gea secepat kilat. Kemudian masuk lagi ke dalam kamar mandi.

"Gak diladeni sama istri!. Mending aku manjain di kamar mandi sendirian!" teriak Adam dari dalam kamar mandi. Gea cuma bisa geleng-geleng kepala.

Lama tinggal dengan pria itu membuatnya sadar ada perbedaan yang jauh saat awal dia bertemu Adam. Adam bukan tipe pria yang terbuka. Dia dingin di luar tetapi hangat di dalam. Adam sangat baik dan terbuka padanya, mungkin karena Gea telah menjadi istrinya. Sisi lain Adam yang jarang dilihat orang sudah diperlihatkannya pada Gea. Orang dingin, kharismatik, cool, belum tentu sombong dan tidak banyak bicara. Buktinya Adam, dia sangat jahil.

Hari ini pembukaan hotel Wiryadinata di Manado. Pembukaan anak cabang hotel di Manado itu diselenggarakan siang hari dan malam harinya diadakan party. Malam ini Gea sudah tampil cantik dengan dress hitamnya. Ada banyak rekan kerja Adam di sana, salah satunya Keano yang dijadikan pengawal khusus untuk Gea. Alasannya? Agar tidak ada pria lain yang berani mendekatinya.

"Pak Keano, lama tidak berjumpa" sapa seorang wanita, kira-kira berumur awal kepala tiga. Gea juga seorang wanita jadi dia tahu pasti wanita itu menaruh hati pada Keano. Matanya aja ngelirik-lirik genit. Jari tangan juga diremas. Pasti lagi grogi.

"Apa kabar mbak.. mbak Yunita. Benar gak?" wanita itu tersenyum senang karena namanya diingat. Gea malah ingin tertawa melihat raut lega Keano. Pasti pria itu bernafas lega tidak salah menyebut nama. Tiba-tiba mata Gea dan wanita itu bertabrakan. Jelas banget wanita itu menatap Gea tidak senang. Bahkan matanya seperti sedang menilai Gea. Gea tersenyum canggung dan menyenggol Keano.

"Oh iya. Kenalin, ini Bu Gea. Istrinya Pak Adam" kata Keano mengenalkan Gea pada wanita itu secara formal. Tentu saja, status Gea adalah istri Adam selaku owner yang memiliki banyak saham. Walaupun Keano adalah sahabatnya Adam, tetap saja dia harus menghormati Gea di depan orang banyak. Beda lagi kalau hanya mereka berdua saja, Gea menyuruhnya memanggil nama tanpa embel-embel Ibu. Begitu juga pada Bayu, tetapi Bayu ngotot tetap memanggilnya 'mbak Gea' dengan alasan takut pada Adam.

"Ah.. Bu Gea yaa. Senang bisa ketemu langsung. Kenalkan saya Yunita"

"Wuahhh langsung ramah" batin Gea.

Setelah ngobrol panjang lebar, ternyata Yunita anak dari pemilik supplier furnitur yang baru lima tahun terakhir bekerja sama dengan perusahaannya Adam. Salah satunya pada pembangunan cabang hotel di Manado ini.

Pay One Get TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang