Dari dalam ruang ganti, masih terdengar alunan musik beat. Beberapa pelayan mulai berganti pakaian dan siap bergantian shift. Salah satunya Gea, sekarang sudah waktunya dia pulang ke rumah, jam kerjanya hanya sampai pukul 11.30 WIB.
Tiba-tiba ada seorang pelayan yang berlari tergesah ke arahnya. Tiara menghampiri Gea yang sudah berganti pakaian.
"Ge, aku minta tolong dong, antarin pesanan nomor 14 ke ruang VVIP. Perut aku mules sudah gak tahan. Tolong banget" belum disetujui oleh Gea, Tiara sudah menghilang duluan. Dengan berat hati Gea mengambil tasnya dan menuju meja bartender. Di sana ada Roy, teman kerjanya yang biasa menyiapkan minuman.
"Pesanan nomor 14" kata Gea. Roy menyerahkan dua gelas kaca dan sebotol wine yang Gea tahu pasti lebih mahal dari gajinya. Sekilas Gea melirik tahun botol tersebut, matanya melotot.
Lebih tua dari umur aku
Dengan hati-hati Gea membawa minuman itu ke ruang VVIP. Jika disewakan pasti harganya seratus jutaan per-ruangan. Sekilas Gea menatap pintu itu. Dia berpikir sejenak dan menimbang-nimbang. Pasalnya Gea sudah mengganti pakaiannya, dia juga tidak mengenakan name tag sebagai pelayan. Tak lama dia mengumpulkan tekat,
"Bodo amatlah udah terlanjur ganti pakaian juga" gumam Gea.
...
Di lain tempat, Adam memijat pelan pelipisnya. Dia baru saja dimarahi oleh Ibunya. Seseorang yang disewanya minggu lalu merekam kegiatan mereka dan mengancamnya. Wanita itu juga mengirim video mereka pada ibunya Adam. Kali ini Adam kembali ke tempat itu untuk bertemu empat mata. Adam sendiri tidak dapat mengingat wajah wanita karena penyakit turunannya yang sama seperti penyakit yang diidap kakeknya.
Diumur yang matang ini Adam membuang-buang waktunya untuk hal yang tidak berguna. Sudah seharusnya dia menikah, tetapi dia menerima banyak tekanan baik itu dipekerjaannya maupun kesehariannya.
"Namanya Jessika Vernanda. Sebentar lagi akan datang menemui anda" jelas asisten Adam, Bayu. Dia tangan kanan Adam, sudah kenal lama dan mengenal sifat Adam dengan jelas. Walau begitu mereka tidak bisa dikatakan dekat, karena Adam orang yang tertutup. Tetapi Adam juga bergantung pada Bayu, karena Bayu adalah kacamata Adam.
Bayu meminta izin untuk kembali ke kantor karena ada beberapa pekerjaan yang harus ditanganinya. Adam memberi izin pria itu meninggalkannya sendirian di ruangan. Dia sudah menyusun rencana. Dia akan membuat wanita itu menyesali perbuatannya karena berani mengancamnya. Wanita itu tidak tahu seperti apa sosok Adam sebenarnya. Jika saja sisi gelap Adam itu keluar, jangan harap wanita itu bisa keluar hidup-hidup dari hadapannya.
Tok tok tok
Terdengar bunyi ketukan dari pintu. Seseorang masuk ke dalam sambil membawa baki. Ada wine yang dipesannya. Adam mengerutkan dahi, dia meneliti wanita yang berdiri di hadapannya. Celana jins pas di badan, baju lengan panjang berwarna putih, serta gadis itu membawa tas bukan clutch.
Apakah benar wanita ini? kenapa pakaiannya aneh sekali?
Adam memang bisa mengidentifikasi wajah seseorang, tetapi dia tidak bisa memberitahu milik siapa wajah itu. Prosopagnosia yang diturunkan oleh kakeknya membuat Adam kesusahan beraktifitas. Maka dari itu selalu ada Bayu di sampingnya yang selalu mengingatkan Adam siapa saja para jajaran di kantornya. Ada rasa tidak pede jika dia harus berhadapan dengan klien, tetapi Adam sangat mudah menyembunyikan ketidakpedeannya.
"Mau saya tuangkan?" tanya wanita itu sambil tersenyum ramah.
"Dia sedang menggodaku?" Tanya Adam pada batinnya. Wajah wanita itu memang cantik, apalagi jika diolesi make up dan sedikit didandani dengan pakaian terbuka. Adam jadi heran sendiri kenapa minggu lalu dia bisa tidur dengan wanita ini. Menurutnya wanita ini terlalu sederhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pay One Get Two
Storie d'amoreKarena salah paham, Gea dan Adam berakhir di ranjang hotel setelah berhubungan badan. Karena kejadian itu Gea hamil. Dia tidak tahu nama orang yang menghamilinya, tidak tahu harus meminta tanggung jawab pada siapa. Diam-diam Adam selalu membuntuti w...