8

74.7K 4K 119
                                    

            Wirna melap air matanya yang menetes. Gea malah merasa sedih melihat wanita paru baya itu, beda dengan Adam yang mendengus sebal. Wirna ingin ikut bulan madu, tetapi Adam menolaknya mentah-mentah. "Mana ada acara bulan madu tiga orang" batin Adam. Dia juga tidak ingin acaranya terganggu karena mamanya yang rewel itu.

"Tapi mama mau ikut. Di rumah sepi, mama gak ada yang nemenin" kata Wirna. Adam memutar bola matanya malas.

"Makanya mama cari suami baru aja supaya ada yang nemenin" kata Adam tidak peduli.

Setelah perdebatan kecil akhirnya Adam bisa melenggang kangkung tanpa digangu mamanya. Adam membujuk mamanya itu dengan sebuah tas merek Gucci sebagai oleh-oleh. Gea cuma bisa geleng-geleng kepala melihat interaksi mama dan anak itu.

Mereka akan berbulan madu ke Thailand. Tepatnya ke Koh Samui yang memang lumayan terkenal untuk tempat berbulan madu. Penerbangan mereka memakan waktu tiga setengah jam. Saat itu Gea sempat mual, bukan karena tidak terbiasa naik pesawat, dia memang lagi tidak enak badan. Saking lelahnya kemarin dan sekarang harus melakukan perjalanan jauh. Sekarang Adam sedang mengelus-elus kepalanya, sementara Gea berusaha untuk tidur.

Jika dielus di kepala, Gea merasa kembali jadi anak kecil yang sedang diasuh. Dia suka saat pria itu membelainya. Ingin sekali Gea menarik sudut bibirnya ke atas namun dia malu ketahuan menikmati momen ini.

"Kalau mau senyum gak usah ditahan" bisik Adam di telinganya. Gea kaget dan menatap pria itu. Cup. Bibir mereka bersentuhan.

"Astaga! Ngagetin tau gak" omel Gea sambil mendorong bahu Adam agar menjauh.

Adam malah terkekeh geli. Bagaimana bisa dirinya menikmati momen seperti ini di kala baru membuat kesalahan. Sekarang Adam bersyukur sudah menghamili wanita itu. Dia sempat takut bahwa wanita ini akan memanfaatkannya, atau membohonginya. Perlahan-lahan Adam mulai yakin, wanita ini tepat untuknya. Adam merasa nyaman dengan tembok penghalang yang berusaha wanita itu bangun. Adam menatap mesum wanita itu. Gea jadi salah tingkah, tetapi Gea berusaha membuat wajahnya biasa saja.

"Kenapa liat-liat?" tanya Gea judes. Adam malah tertawa. Kemudian Adam mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Gea. Blushh! Nyawa Gea baru saja keluar dan kembali lagi. Demi apa dia jadi tambah salah tingkah.

...

Akhirnya mereka tiba di Koh Samui. Adam menyewa kamar super expensive untuk bulan madu mereka. Ada kolam renang untuk kamar itu yang langsung mengahadap ke pantai. Adam bersyukur karena melihat wajah bahagia wanita itu. Gea berlarian ke balkon, melihat pemandangan pantai Thailand.

"Kamu suka?" tanya Adam yang dijawab anggukan antusias Gea. Bayangkan saya desain bangunan semi kayu yang ciamik, banyak tanaman hijau, kolam renang sederhana, dan jendela yang menghadap pantai. Gea akan betah tinggal di sini.

Bulan madu selama tiga hari dua malam ini sudah direncanakan dengan matang. Hari pertama karena sudah tiba sore hari, mereka hanya akan jalan-jalan dan makan malam romantis. Ada sebuah mobil yang menunggu mereka. Adam berbicara dengan sang supir, Gea akui pria itu sangat fasih berbahasa Inggris. Gea juga mengapresikan pendengaran pria itu yang dengan mudah menangkap Bahasa Inggris sang supir. Gea juga fasih berbahasa inggris tetapi dia sedikit berat mencari mengerti apa yang dilafalkan sopir itu. Bahasa inggris dengan logat Thailand.

Setelah berputar-putar akhirnya mereka berhenti di sebuah tempat makan. Penerangan yang minim, tetapi banyak lilin yang di pasang. Ada kesan romantis saat Gea memasuki restoran tersebut. Seorang pelayan mengantar mereke ke tempat yang penuh privasi. Di atas pasir putih, di bawah terang bulan, dengan pandangan lautan. Gea sangat bahagia, walau tidak banyak bicara dia mengakui suka dengan kejutan yang diberikan pria itu. Malam itu menyantap santapan laut khas Thailand. Karena sama-sama diam, akhirnya Gea memutuskan membuka percakapan.

Pay One Get TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang