Part 2

36K 1.8K 52
                                    

Bel sekolah berbunyi saat Vano dan kedua sahabatnya sedang berjalan menuju lapangan. Semua siswa baru sudah dikumpulkan di tengah lapangan yang luas.

"Kak Vano! " panggil seorang perempuan yang juga anggota osis.

Vano menoleh ke asal suara. "Kenapa? "

"Emm, anu kak. Emm---"

"Apasih Mia? Lo kalau ngomong yang jelas, " kesal Dimas.

"Iya nih, memangnya mau ngomong apa? Jangan gugup gitu dong, nanti cantiknya hilang. Kalau cantiknya hilang, kamu nggak bakal bisa jadi kandidat calon istri aku deh. Karena aku nggak mau punya istri yang nggak cantik. " Cerocos Raka.

"Eh? " Perempuan bernama Mia itu kaget saat Raka berbicara tadi.

"Ish, lo bisa diam dulu nggak? Mia mau ngomong sama gue jadi jangan di godain mulu. Nanti kalau udah selesai baru lo boleh godain dia lagi. " Ujar Vano.

Bukan tanpa alasan ia mengatakan itu, Vano sangat memahami bagaimana perasaan sahabat genitnya itu. Raka sudah sejak lama menyukai Mia. Tapi adik kelasnya yang juga menjadi anggota osis itu sama sekali tidak menanggapinya.

Mia tau benar jika Raka itu sangat playboy dan suka php. Ia selalu menebarkan janji manis sana-sini. Mia mengira jika Raka mendekatinya hanya untuk bermain-main saja. Setelah bosan laki-laki itu akan meninggalkannya begitu saja.

"Emm gini kak, ada siswa kelas X yang terlambat. Dia lagi di depan gerbang, nggak di kasih izin masuk sama Pak Satpam. " Jelas Mia.

Vano langsung melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Mia hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar melihat sikap Vano. Ketua Osisnya itu memiliki sikap yang dingin. Hanya kepada kedua sahabatnya saja Vano akan ramah.

Dimas segera menyusul Vano, berbeda halnya dengan Raka. "Mia nya Raka, makasih ya atas informasinya. Jadi makin sayang deh. Aku mau nyusul Vano dulu, kamu mending ke lapangan aja. "

Raka mengedipkan sebelah matanya sebelum pergi dari sana. Ia juga sempat melihat kedua pipi Mia yang sudah merah seperti kepiting rebus.

Saat sudah sampai di gerbang, ia melihat kedua sahabatnya bersama siswa berseragam putih biru. Raka sangat yakin jika itu adalah siswa yang dikatakan Mia tadi.

'Cantik juga nih siswa baru. ' Batin Raka.

Vano menyuruh satpam untuk membiarkan siswa itu masuk. Satpam itu langsung menuruti perintah sang Ketua Osis. Ia membuka gerbang sekolah dan membiarkan siswa itu untuk masuk.

Perempuan itu menunduk di hadapan Vano dan juga kedua sahabatnya. Tentu saja perempuan itu tahu jika mereka bertiga adalah anggota osis. Karena sebelum masuk ke sini, ia sudah lebih dulu mencari tau tentang sekolah ini. Bahkan sampai ke osis-osisnya. Selain itu, mereka juga menggunakan seragam osisnya. Yang memudahkan perempuan itu untuk mengenali mereka sebagai osis.

Vano memperhatikan dengan teliti seorang perempuan yang sedang berdiri di hadapannya. Kepala perempuan itu menunduk takut, tidak berani menatap sang Ketua Osis. Ya, Stevano Putra Velencia. Ia bukan hanya seorang most wanted di sekolahnya, tapi juga menjabat sebagai Ketua Osis.

"Dia siswa baru, tapi udah datang terlambat di hari pertamanya. " Ujar Dimas, salah satu anggota osis.

"Hukuman apa ya, yang pantas buat si cantik ini? " balas Raka, anggota osis yang paling genit.

Mendengar ucapan-ucapan tersebut, perempuan itu semakin menunduk ketakutan.

"Vano, kok lo diam aja sih? Apa gue aja yang kasih dia hukuman? " Kata Dimas.

My Protective Boyfriend ✔  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang