Part 24

20K 1K 71
                                    

Via dan Raffa tak habis pikir dengan perkataan Vano. Kenapa Gita menolak ajakan Vano untuk mengantarnya pulang? Bahkan walaupun Vano sudah mengatakan jika itu adalah perintah kedua orangtuanya. Tapi tetap saja, perempuan cantik itu menolaknya dan lebih memilih untuk berjalan kaki.

Dan yang lebih membuatnya bingung lagi, Gita menerima ajakan pulang laki-laki lain. Via dan Raffa jadi membayangkan bagaimana perasaan putranya saat melihat itu semua. Ajakan Vano ditolak, tapi Gita menerima ajakan laki-laki lain.

Apa perempuan itu sudah tidak mencintai Vano? Apa semua ini terjadi karena sesuatu yang sudah Vano lakukan padanya? Dan sekarang, perempuan itu sudah dekat dengan laki-laki lain yang mengantarnya pulang.

Saat ini Via dan Raffa sedang berada di sebuah restoran, tempat mereka berjanji untuk menemui Nick. Ya, setelah kemarin gagal dengan rencana mereka, sekarang saatnya membicarakan semuanya. Apa mereka harus melanjutkan ini atau berhenti sampai di sini saja.

"Sorry gue baru datang, tadi macet di jalan." Ujar Nick sambil duduk di kursi yang berada di hadapan Via dan juga Raffa.

"Alasan aja," balas Raffa.

"Siapa yang alasan? Itu kenyataannya kok." Kata Nick.

"Alah, pali---"

"Udah pi! Kita ke sini kan bukan buat ribut." Potong Via.

"Gapapa Nick, kita juga tau kalau Jakarta itu macet." Lanjut Via sambil tersenyum pada Nick.

Nick membalas senyuman manis milik Via. Perempuan itu tidak pernah berubah, masih sama seperti dulu. Senyumnya mampu membuat Nick merasa tenang.

"Tapi maaf ya, gue nggak bisa lama-lama. Soalnya harus balik ke kantor." Ucap Nick.

"Sok sibuk." Cibir Raffa.

"Emang gue sibuk." Sahut Nick.

"Ehem." Via sengaja berdeham untuk menghentikan kegiatan sahut-sahutan antara Nick dan juga suaminya.

"Kalian masih ingat kan tujuan kita ke sini?" tanya Via yang langsung dibalas anggukan oleh keduanya.

"Jadi gimana? Kemarin sudah gagal, kita gagal deketin Vano sama Gita lagi. Apa kita harus nyusun rencana baru?" ujar Via.

"Pasti dong, kita harus nyusun rencana baru." Balas Raffa dengan semangat.

"Tapi menurut gue, sebaiknya kita berhenti sampai di sini aja. Kasih mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Kita jangan terlalu jauh untuk ikut campur." Jelas Nick.

"Kamu nyerah gitu aja? Tapi kita kan belum berhasil bikin Vano sadar sama perasaannya sendiri. Apa dia cinta sama Gita atau masih stay di perempuan masa lalu itu." Ucap Via.

"Bener tuh apa yang dibilang Via, kita belum berhasil bikin Vano sadar sama perasaannya." Sahut Raffa.

"Gue nggak bisa ngelanjutin ini lagi, cukup sampai di sini aja. Lagian, Gita juga udah nggak mau sama Vano. Dia udah dekat sama laki-laki lain. Gue nggak mau maksain kehendak ke Gita." Papar Nick.

"Tapi, aku benar-benar yakin. Kalau Gita masih suka sama Vano, cuma dia masih sakit hati aja sama apa yang udah Vano lakuin ke dia." Ungkap Via.

"Tetap aja, gue mau kalian hentikan ini semua. Berhenti ikut campur sama masalah mereka. Biarin mereka menyelesaikan secara mandiri. Kalaupun mereka jodoh, nanti juga bakal balikkan."

Nick langsung berdiri. "Ingat! Berhenti mencampuri urusan mereka! Kalian harus bisa ngasih kesempatan buat Vano dan Gita belajar menyelesaikan masalahnya sendiri."

My Protective Boyfriend ✔  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang