Part 9

25.3K 1.4K 42
                                    

Gita membawa tumpukan buku yang berada di tangannya dengan sangat hati-hati. Perempuan itu juga menaiki undakan tangga secara perlahan, takut buku-buku yang ia bawa akan terjatuh.

Ia menuju koridor kelas XII dan mencari dimana letak kelas XII MIPA 2. Gita terpaksa membawa buku-buku ini, karena perintah dari guru. Sehabis dari toilet, saat akan menuju kelasnya, Gita malah bertemu dengan seorang guru perempuan yang menurutnya sangat killer. Bayangkan saja, tubuh yang gemuk, kacamata bulat,tatapan tajamnya, serta suaranya yang menggelegar.

Guru itu meminta bantuan pada Gita untuk membawakan buku-buku ini ke kelas XII MIPA 2. Guru dengan tampang seperti itu, sangat anti untuk diabaikan perintahnya. Dan berakhirlah Gita di sini, menjalankan perintahnya untuk membawa tumpukan buku ini.

Bruk.

Tumpukan buku yang berada di tangan Gita langsung berjatuhan ke lantai. Tidak hanya itu, bahkan perempuan itu juga ikut terduduk di lantai.

"Aw, bokong aku. " Rintih Gita.

"Eh, emm sorry-sorry. Gue nggak sengaja, " ujar seseorang yang menabrak Gita tadi.

Gita tidak menghiraukan ucapan orang itu, ia sibuk dengan bokongnya yang terasa sakit. Untung saja koridor dalam keadaan sepi, jika tidak akan sangat memalukan bagi Gita yang terjatuh seperti ini.

"ANDRE!!! Jangan kabur kamu!!! "

Laki-laki bernama Andre itu menoleh dan melihat guru yang ia hindari berjalan menuju ke arahnya. Andre menelan salivanya dengan susah payah, sekarang ia sudah tidak bisa kabur lagi.

"Aww, sakit pak. " Andre mengeluh saat telinganya ditarik oleh Pak Arif ~ sang guru Biologi.

"Sakit? Makanya jangan bandel kalau nggak mau diginiin! " sahut Pak Arif.

Gita hanya bisa melihat adegan yang berlangsung dihadapannya. Ia tidak ingin ikut campur, karena ia tidak tau masalahnya. Dengan perlahan, Gita berdiri.

Pak Arif mengalihkan pandangannya ke buku-buku yang berserakan di lantai. Ia juga melihat Gita yang sedang menepuk-nepuk bokongnya sendiri. Mungkin perempuan itu sedang membersihkan roknya.

"Kamu buat ulah lagi sama anak ini? " tanya Pak Arif pada Andre.

"Enggak, pak. Saya nggak buat ulah lagi. " Jawab Andre.

"Nggak usah bohong! Pasti kamu kan yang udah buat buku-buku anak itu jatuh? " tebak Pak Arif.

Andre memutar bola matanya. "Itu bapak tau sendiri, tapi masih nanya aja. "

Gita terkejut saat melihat laki-laki bernama Andre yang sangat berani berbicara seperti itu pada guru.

Pak Arif menghembuskan nafasnya kasar mendengar ucapan Andre. "Saya nggak tau lagi harus bicara apa. "

"Kalau nggak tau ya nggak usah bicara, pak. " Balas Andre.

"Kamu. Saya sudah kehabisan kata-kata lagi. Saya juga nggak tau mau hukum kamu kayak gimana lagi, supaya kamu jera. Sekarang, mending kamu bantuin anak ini beresin buku-bukunya! " ucap Pak Arif.

"Kamu mau bawa buku-buku ini kemana? "

"Ke kelas XII MIPA 2, pak. " Kata Gita dengan sopan.

Pak Arif mengangguk. "Andre, kamu juga bantuin bawa buku-buku ini ke MIPA 2 ! "

Dengan lesu, Andre jongkok dan mengambil buku-buku yang berserakan. Begitu juga dengan Gita, yang merapikan buku-bukunya.

Setelah selesai, Andre mengambil alih tumpukan buku tersebut. "Biar gue aja yang bawa. "

My Protective Boyfriend ✔  [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang