Quarter 23

4.5K 556 54
                                    

Setelah kau kembali dari ruang ganti untuk mengambil ponsel Kagami, kau hanya melihat Kuroko dan Momoi, dan tidak menemukan anggota yang lainnya termasuk Kagami.

Tidak ingin mengganggu mereka, kau segera menuju ke lapangan basket indoor yang ada di dalam gym untuk melihat apakah Kagami ada disana.

#Disisi lain

Terlihat Kagami yang tengah terlibat dalam sebuah percakapan dengan seorang pemuda dengan surai sewarna dengan langit malam dan memiliki kulit yang sedikit lebih delap dari kebanyakan orang jepang pada umumnya..

"Ini konyol. Apa kau benar-benar mengalahkan Midorima?" Tanya pemuda itu.

"Teme..." Kagami mengerang kesal.

"Penilaian Tetsu pasti berkabut. Kau tidak bisa mengeluarkan seluruh potensinya. Dia adalah bayangan. Semakin kuat cahayanya, semakin gelap bayangannya." Kagami yang mendengar itu memiliki ekspresi terkejut di wajahnya.

Pemuda itu melanjutkan, "Dengan kata lain, dia menjadi kuat atau lemah tergantung pada kekuatan cahaya–"

"TAIGA-KUN!"

Ucapan pemuda itu terpotong oleh teriakan kerasmu. Kagami yang mendengar namanya dipanggil menoleh ke arahmu yang tengah berlari menuju ke tempatnya.

Berbeda dengan Kagami yang segera melihat ke arahmu, pemuda dengan surai sewarna dengan langit malam itu terlihat mematung dengan mata yang terbelalak dengan ekspresi tidak percaya terlukis di wajahnya.

'Suara ini! Meskipun sudah hampir dua tahun aku tidak mendengarnya, tapi aku benar-benar tahu betul milik siapa suara ini.' Batin sang pemuda.

"[Name]-chan..."

'Tidak mungkin!'

Kagami berucap mencoba untuk memperingatimu-

"...Jangan berlari! Kau bisa ja–" 

BUGH!

"–tuh."

-namun terlambat, sebelum Kagami selesai berbicara, kau sudah terlebih dahulu jatuh dengan bagian wajahmu yang mendarat terlebih dahulu di kerasnya lantai lapangan.

Menunggu beberapa detik, tetapi kau tetap tak segera bangkit. Kagami segera menghampiri dirimu yang masih jatuh tengkurap tak jauh di belakang si pemuda bersurai gelap dan melupakan bahwa pemuda itu masih ada di sana.

"[Name]-chan, daijoubu ka?" Tanya Kagami seraya membantumu bangun.

"T-Taiga-kun, itai..." Gumammu lirih dengan mata berkaca-kaca menatap ke arah Kagami.

"Sudah, jangan menangis. Nanti kubelikan permen kesukaanmu." Ucap Kagami berusaha menghiburmu seraya mengacak puncak kepalamu.

Namun, bukannya terhibur, kau malah merasa kesal karena cara menghiburnya seolah-olah ia sedang membujuk seorang anak kecil yang sedang menangis.

Melupakan rasa sakitmu, kau mengembungkan kedua pipimu, memalingkan wajah ke samping dan tangan bersedekap di depan dada dan berkata, "Huh! Memangnya aku anak kecil. Membujuk dengan permen agar tidak menangis?"

'Lihat saja sekarang ini, kau bertingkah seperti anak kecil [Name]-chan. Kalau bukan karena sifat Tora-senpai yang seperti iblis, mungkin dari dulu kau sudah kuterkam.'  Batin Kagami merasa gemas dengan dirimu.

"Hai-Hai. Kalau begitu ayo kita pulang dan mengompres keningmu. Lagi pula aku juga sedang tidak berlatih." Ucap Kagami.

Mengambil salah satu tanganmu dan menggandengnya dan mulai menuntunmu pergi, benar-benar melupakan keberadaan pemuda dengan surai gelap yang sedari tadi mengamati interaksi di antara kalian berdua.

Melihat kalian mulai melangkah pergi, segera pemuda itu mengangkat suara dan mencegah kalian, "Tunggu."

Mendengar seseorang berkata, kau dan Kagami menghentikan langkah kalian dan segera menoleh ke arah asal suara dan mendapati pemuda bersurai gelap itu menatap intens tepat ke arah dirimu.

"Are? Ternyata ada orang lain disini selain kita Taiga-kun." Ucapmu seraya menatap Kagami.

"Eh.. Kau benar, aku sampai lupa kalau dia ada disini. Itu semua karena kau, [Name]-chan." Balas Kagami juga menatapmu.

Merasa dirinya tidak diperhatikan lagi, pemuda itu segera berdehem untuk menarik perhatian kalian dan itu berhasil.

"[Nam-" Pemuda itu memulai, namun terpotong olehmu.

"Ano... Siapa namamu? Aku [Full Name] dan ini Kagami Taiga-kun. Maaf tadi aku tidak menyadarimu ada disini." Ucapmu bertanya sekaligus memperkenalkan diri seraya memeluk lengan Kagami saat kau memperkenalkan dirinya.

Pemuda itu mengerutkan dahi, merasa tidak suka dengan interaksi antara kau dan Kagami. Menyadari sesuatu ia segera betucap, "Kau tidak ingat?" Tanya pemuda itu dengan raut wajah terkejut dan juga bingung.

"Eh, apa maksudmu? Aku tidak mengerti. Oh, atau kita sebelumnya pernah bertemu?" Tanyamu balik.

"K-kau benar-benar tidak ingat. Dulu-"

"[Name]-chan aku benar-benar sangat lapar. Ayo kita segera pergi. Lagipula kita harus mengompres keningmu." Ucap Kagami memotong ucapan pemuda itu.

Kagami tahu apa yang akan pemuda itu katakan padamu dan mungkin saat kau mendengarnya, mungkin kau akan bereaksi terhadap ucapannya dan mulai merasakan sakiti kepala lagi, jadi dia segera menyela pemuda itu.

Lagipula dia juga ingat, bahwa kakakmu, Tora menyuruhnya untuk menjauhkanmu dari mereka semua termasuk pemuda itu. Maka dari itu dia segera menyela dan berkata bahwa dia lapar untuk membuatmu segera pergi dari sana dan menjauhkanmu sejauh mungkin dari pemuda itu.

"Haaai, baiklah. Gomen kami harus segera pergi. Oh! Kau belum memberitahuku siapa namamu. Jadi, namae wa?" Tanyamu pada pemuda itu.

"Jadi kau benar-benar tidak ingat." Gumam pemuda itu pelan namun masih bisa didengar jelas oleh Kagami yang memandang ke arahnya dengan tatapan tajam.

"Nani?" Tanyamu.

"Iie, bukan apa-apa. Lupakan saja." Ucap pemuda itu seraya menatapmu dengan tatapan sedih di dalam matanya yang sewarna langit malam itu.

"Jadi, siapa namamu? Kau dari tadi belum memberitahukan namamu."

"Aomine Daiki."

"Kalau begitu kami pamit. Jaa nee... Aomine-san. Ikou, Taiga-kun." Pamitmu dan segera melangkah pergi dengan Kagami yang masih melirik ke arah Aomine berada.

'Aomine...san?' Batin Aomine seraya menatap lekat ke arah punggungmu yang kini mulai menjauh.

"Kau benar-benar tidak ingat, atau hanya berpura-pura saja, [Name]?"

TO BE CONTINUED

Gomen baru bisa update sekarang. Mungkin Quarter kali ini pendek dan agak aneh, tapi maklumin aja yah.

Oh ya, satu lagi. Mungkin aku gak akan bisa update secara teratur seminggu selali di hari jumat kayak kemaren. Yah, mungkin aku bakal update senggang kalo aku punya waktu senggang, bisa jadi itu hari senin, selasa, rabu atau yang lainnya. Jadi aku minta maaf buat itu.

Gomennasai (Kuroko no Basuke x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang