_pip_pip_pip_pip_pip_pip_pip_pip_pip_
Alat pendeteksi detak jantung itu masih berbunyi dengan normal. Terlihat seorang gadis terbaring tak berdaya di atas brangker disalah satu ruang rawat yang ada dirumah sakit terbaik di Amerika.
KRIET
Pintu ruang rawat gadis itu dibuka oleh seseorang. Tiga orang pemuda dengan surai yang berbeda masuk kedalam ruang rawat dan segera menghampiri sang gadis yang terbaring diatas brangker.
Seorang pemuda bersurai coklat tua mencium kening sang gadis, kemudian menggenggam dan mengelus tanganya yang tidak terdapat jarum infus. Sedangkan dua pemuda lainnya menatap gadis itu dengan tatapan sedih.
"Ne, [Name]-chan kapan kamu akan bangun? ini sudah dua bulan lamanya kamu mengalami koma." Ucap pemuda bersurai coklat tua tadi.
"Apa kau tidak rindu dengan nii-chan? Kau tau nii-chan sangat merindukanmu. Rindu dengan senyummu, rindu dengan tawamu, rindu mendengar suaramu ,rindu melihat manik [eye color] itu, rindu dengan semua yang ada pada dirimu." Lanjut pemuda itu, yang diketahui bernama Uchida Tora.
"Tora-senpai! Aku yakin [Name]-chan pasti akan segera sadar." Kata pemuda dengan surai berwarna hitam dengan poni yang menutupi sebelah mata kirinya menyemangati.
"Yang dikatakan oleh Tatsuya benar, senpai. Jadi jangan terlalu larut dalam kesedihan. Aku yakin [Name]-chan tidak ingin melihatmu seperti ini setiap kali menjenguknya." Pemuda dengan rambut merah gradasi hitam menimpali.
"Taiga benar, senpai. [Name]-chan pasti sedih melihatmu seperti ini." Himuro Tatsuya, pemuda dengan surai hitam membenarkan perkataan pemuda bersurai merah gradasi hitam, Kagami Taiga.
"Arigatou sudah mengingatkanku. Mite [Name]-chan! Disini juga ada Tatsuya dan Taiga. Apa kamu tak ingin segera menyapa dan bermain bersama mereka?" Tanya Tora.
"konnichiwa [Name]-chan! Aku datang lagi hari ini. Aku selalu berharap agar kau segera sadar. Aku sudah tidak sabar untuk bermain denganmu, Tora-senpai dan juga Taiga." Sapa Himuro.
"Tidak hanya Tatsuya. Aku juga ingin segera memperlihatkan kemampuanku bermain basket padamu. Senpai bilang kau sangat suka dengan basket." Timpal Kagami seraya memperlihatkan cengiran khasnya.
"Kami mohon [Name]-chan. Kami mohon bangunlah." Ucap ketiganya secara bersamaan.
Entah keajaiban atau memang hanya kebetulan, salah satu jari [Name] yang berada digenggaman Tora bergerak pelan dan secara perlahan kedua kelopak mata [Name] terbuka, memperlihatkan mata dengan iris [eye color]nya yang indah.
"[NA-NAME]-CHAN! KAU SUDAH SADAR?! YOKATTA! ARIGATOU KAMI-SAMA! SEBENTAR AKU AKAN PANGGILKAN DOKTER!" Pekik Tora merasa bahagia karena sang adik telah sadar dari komanya.
"DOKTER! DOKTER! [NAME]-CHAN SUDAH SADAR! CEPATLAH KEMARI!" Teriak Tora memanggil-manggil dokter.
Sedangkan Himuro dan Kagami yang melihatnya juga merasakan kebahagiaan yang sama. Tak lama seorang dokter datang untuk memeriksa keadaan [Name].
"Ini sebuah keajaiban [Name]-chan dapat tersadar dari komanya lebih cepat dibandingkan dengan yang diprediksikan." Ucap sang dokter.
"[Name]-chan! Yokatta! Akhirnya kau bangun juga. Apa kau tau? nii-chan, okaa-san dan otou-san sangat merindukanmu?" Tanya Tora.
"Tatsuya, tolong kabari kaa-san dan tou-san kalau [Name]-chan sudah sadar." Pinta Tora pada Himuro.
Sedangkan [Name] sedari tadi hanya diam dan tak mengatakan apapun, tapi dapat dilihat terdapat sirat kebingungan dimata [Name] saat menatap orang-orang yang berada didalam ruangan itu, hingga tatapannya tertuju pada Tora.
"Kimi wa...dare?"
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomennasai (Kuroko no Basuke x Reader)
Fanfic"Gomen. Hontou ni gomennasai untuk apa yang sudah kuperbuat padamu hingga kau harus mengalami semua ini. Aku benar-benar menyesal karena telah menyakitimu. Gomen, Gomennasai. Hontou ni Gomennasai." -kiseki no sedai- "Aku tidak akan memaafkan kalian...