Setelah kejadian di mall tadi, nadila dan yg lain memutuskan untuk pulang ke rmh masing masing, dan skrg nadila sedang menuju ke rumah sakit untuk mengecek keadaan nya, mangapa ia sering mimisan,
Setelah sampai, langsung saja nadila memarkirkan mobil nya di rumah sakit tersebut, ia menemui dokter clara, dokter langganan nya di rumah sakit ini, setelah menemui ruangan dongter clara, nadila langsung masuk ke dlm ruangan tersebut
Nadila pov
Hari ini gue mau ngecek keadaan gue, mengapa gue sering kali mimisan, saat sudah sampai di ruangan dokter clara, gue ngetok pintu nya, lalu gue masuk , terlihat dokter cantik dan masih muda sdg berada di meja nya,
"Assalamualaikum dokter clara" ucap ku dgn hormat takut mengganggu aktifitas nya
"Walaikumsalam, eh nadila, sini duduk" ucap dokter clara dengan ramah, ia menyuruh ku duduk di bangku dpn mejanya
"Ada apa nadila? Apa kamu sakit?" tanya dokter clara
"Iya dok, saya skrg sering sekali mimisan dok" ucap nadila agak takut, ia takut nanti ia mempunyai penyakit yg parah
"Hmm kalau saya boleh tau, apakah ada kejadian sebelum nya yg menyebabkan nadila jd sering mimisan?"
"Saat itu nadila sdg dalam jam olahraga dok, terus guru nya tidak hadir jadi kami di persilahkan bermain apa saja, lalu yg cewek main bola voli, tetapi nadila ngak ikut, lalu ada satu cewek melempar bola sangat keras dengan sengaja ke arah nadila, dan mengenai kepala nadila, di saat itu nadila pingsan dan mulai mimisan"
"Hmm apakah nadila sering merasakan pusing di kepala?"
"Tidak dokter, hanya 2 hari saja nadila merasakan pusing akibat bola tersebut, dan sekarang nadila sudah tidak merasakan pusing lagi"
"Baiklah nadila, saya akan memeriksa terlebih dahulu bagian kepala mu apakah ada gumpalan darah tersumbat di sana yg menyebab kan dirimu sering mimisan"
Nadila mengikuti saja yh di bilang oleh dokter tersebut, saat di cek nadila merasa takut bahwa dia mengidap penyakit kangker otak atau semacam nya..
Dokter melihat hasil nya, dan dokter tersebut tersenyumm
"Nadila kamu tidak apa apa, kamu tidak boleh takut, hanya saja ada sedikit gumpalan yg ada di kepala mu karna benturan keras itu, itu yg menyebabkan dirimu sering mimisan, dan untungnya diri mu memeriksa kan nya dgn segara, jika lambat, kamu bisa saja mengidap penyakit kangker otak, jadi saya beri saran untuk kamu, kamu harus melakukan kemon terapi setiap minggu jam 8 pagi, ini saya kasih beberapa obat jika kamu merasakan pusing, dan ini saya beri kamu penghirup saat kamu mengalami mimisan kamu bisa hirup benda itu dan mungkin mimisan kamu bisa berkurang"
Nadila hanya tersenyum lalu mengangguk
"Sampai berapa lama saya harus kemon terapi dok?"
"Mungkin dalam seminggu ini penyakit mu bisa hilang jika kamu rajin kemonterapi"
"Baiklah terima kasih dok, ini tagihan nya" ucap nadila sambil memberikan kartu atm nya
"Tidak usah nadila, kamu sudah saya anggap adik saya" memanh dokter clara umurnya 20 tahun, masih mudah bukan? Ya tentu saja, makannya gue tadi membilang dia dokter cantik..
"Baiklah terima kasih dokter, saya pamit dahulu" ucap nadila lalu ingin keluar saat sudah di angguki dokter clara
Karna merasa bosan nadila pergi ke taman rumah sakit, ia ingin ke sana untuk menenangkan diri nya saja, saat hampir sampai di tama RS, nadila melihat ada seorang gadis mungkin berumur 13 tahun sdg menyuapi kakak laki laki nya yg sdg duduk di atas kursi roda, nadila tidak bisa melihat laki laki tersebut karna laki laki tersebut membelakangi nya, nadila melihat adik laki laki tersebut ingin menyuapi kakak nya dgn bubur, tapi kakaknya itu tidak mau makan, nadila menghampiri kedua org tersebut, saat hampir dkt nadila seperti kenal org ini, begitu sangat femeliar dari belakang menurut nadila, di dalam benak nya ia sudah khawatir,
"Ngak itu ngak mungkin dia" batin nadila
Nadila mempercepat langkahnya dan sampailah dia di belakang org tersebut, nadila berjalan ke samping org itu dan pas berada di samping gadis perempuan yg berumur 13 tahun itu, nadila kaget, ya sangat kaget, melihat org yg dulu pernah membahagiakan nya dan selalu tersenyum, dan sekarang berada di kursi roda dgn wajah yg pucat, nadila menutup mulut nya, ia tidak bisa membayangkan ini, mata nya sudah berkaca kaca
"Nadila" ucap pria tersebut, pria kaget melihat kedatangan nadila secara tiba tiba..
"K...kelvin" ucap nadila dgn mata yg sudah berair, ia sangat sedih melihat keadaan kelvin yg seperti ini, dia merasa bersalah karna kemaren menyetujui untuk pergi ke dufan
"Nad plis jangan nangis" ucap kelvin sambil menyentuh lembut pipi nadila yg sudah basah karna air mata, kelvin menghapus air mata tersebut..
"L..lo kenapa bisa kayak gini?" tanya nadila dgn masih berlinang air mata
"Gue sakit" ucap kelvin tersenyum tulus kepada nadila, lalu ia menunduk melihat ke bawah
"Lo sakit apa?" tanya nadila lagi, sekarang ia berjongkok menyamakan tingginya dgn kelvin yg sdg duduk di kursi roda
"Sakit yg tidak bisa di sembuhi, gue mengidap penyakit kangker otak, dan stadium terakhir" ucap kelvin sambil menatap manik mata nadila dan tersenyum tulus
"Kenapa lo ngak bilang?, kalau gue tau, kemaren itu gue ngak perlu ikut dgn lo, dan mungkin sekarang lo mulai membaik, gue bodoh, memang bodoh, menyetujui ikut dengan lo"
"Maaf"
"Maaf?, lo sakit parah vin, dan lo ngak bilang sama gue?, lo tega vin, lo tega, dan sekarang gue merasa bersalah banget"
"Maaf nad, tapi gue ngak sanggub lihat lo nangis karna gue, gue ngak mau lo tau kalau gue mempunyai penyakit ini, gue ngak mau lo nangis hanya karna gue" ucap kelvin lalu ia menunduk kembali
"Baik gue maafin lo, tapi lo harus semangat buat hidup, dan sekarang lo harus makan" ucap nadila lalu menyuruh gadis 13 tahun itu menyuapi kelvin
"Kakak aja deh yg nyuapin kan elvin, dia itu keras kepala banget, oh ya kenalin kak nama aku laura" ucap laura tersenyum manis
"Nadila" ucap nadila juga tersenyum manis, lalu nadila menyuapi kelvin dgn lembut, membuat kelvin tambah semangat..
"Gue ingin seperti ini terus nad, tapi mungkin ngak bisa karna gue akan pergi, semoga lo bahagia dgn erlan ya nad, gue janji gue bakalan balikin hubungan kalian seperti semula" batin kelvin
"Udah nad" ucap kelvin, lalu nadila menyudahi menyuap kelvin,ia memberikan kelvin minum,
"Gue besok pagi ke sini lagi ya?, kamar rawat lo no berapa?" tanya nadila
"Iya ngak papa, kamaf rawat fue kamar no 56, ruang VVIP"
"Oke deh, semangat ya" ucap nadila menyemangati
"Hmm iya" ucap kelvin laku tersenyum
"Makasih ya kak, udah mau dtg kesini, untung ada kakak, kalau ngak ada mungkin bang elvin ngak mau makan, abang selalu bilang 'gue ngak mau makan, udah lah laura, hidup gue ngak lama lagi, biarin gue seperti ini' itu yg selalu di bilang bang kelvin ke laura, tapi untung ada kakak, makasih ya kak" ucap laura tersenyum tulus
"Iya laura, ngak papa, lagi pula abang kamu teman kakak, yaudah kakak pamit dulu ya, udh malam nih"
"Iya kak, dadah"
"Vin gue balik ya, tetap semangat" ucap nadila menyemangati kelvin
"Ya, makasih ya nad"
"Yoi, gue balik"
Nadila langsung pulang ke rumah
"Gue harap lo, cepat sembuh vin,banyak yg ingin gue ceritain ke elo, " batin nadila
Hay hay semua, ngak nyangka ya kelvin yg ganteng dan tajir rupanya punya penyakit separah itu😢😢, jadi kita nanti kehilangan satu cogan lagi, sedih bat dah gua, oia makasih yg udah mau ikuti cerita aku sampai part ini, mungkin ntar lagi tamat, jangan lupa vote dan komen ya, babay
KAMU SEDANG MEMBACA
ERNAD🌸
Dla nastolatków"aku emang tak tau tentang cinta. Yang ku tau hanya kau milikku. Dan aku milikmu" pertemuan yg tidak di sengajakan, di masa SMA org org sering bilang pengalaman yg sangat menyenangkan, kalian tau? Saat di mana butiran butiran perasaan tumbuh di hati...