25. Love

1.2K 126 0
                                    

Siang yang cerah dan panas, tentu saja ini musim panas!
Kalian tahu apa yang aku dan Baekhyun lakukan di sini?

Merebahkan diri di kasur seperti kucing malas sambil memainkan ponsel. Baekhyun juga begitu, lebih tepatnya merebahkan diri untuk tidur disampingku sembari mendengkur.

Aku mencolek lengan Baekhyun.

"Baek, bangun. Kau tidak punya kegiatan, huh? Ini liburan, harusnya kau tak boleh melewatkannya. Baek, hei bangun!" Gangguku pada Baekhyun.

Masih tidak bangun juga, aku memakai rencana kedua. "Baek! Ada kebakaran di sini! Baekhyun!"

Aku berteriak dan sukses membangunkan Baekhyun yang langsung terduduk dengan mata melotot yang masih saja tampak sipit sembari menggenggam guling seperti tongkat Wushu. Aku tertawa jahat setelahnya, tidak terlalu keras hanya saja bisa dibilang aib jika ditaruh di Youtube.

"Hahaha astaga, Baek! Mandilah, ayo beli es krim stroberi dan milkshake strawberry agar tidak malas! Lalu kita menyiram bunga di halaman rumah sekaligus bersih-bersih rumah. Kau mau menghabiskan liburanmu dengan tidur saja, huh?! Tidur dapat membuatmu jadi pelupa. Kau mau tua dengan wajah bayimu itu, huh?!" Omelku sambil melotot-lotot layaknya tokoh antagonis yang gagal syuting.

Baekhyun malah memberikan senyumnya disertai kombinasi mata sipit sehabis tidurnya. "Jika itu maumu, boleh saja. Tapi bisa tidak meneriakiku, huh?!"

Mata Baekyun menatap sinis padaku disertai bibir tipisnya yang sepedas ibu-ibu sedang menggosipkan orang lain.

"Mandi sana!" Suruhku.

"Sama kamu," Baekhyun merajuk.

"Aku sudah mandi!" Teriakku sambil mengangkat bantal bersiap untuk memukul Baekhyun jika dia berulah lagi.

Ia pun melengos ke kamar mandi setelah mengambil handuknya dengan kasar sembari menggerutu. Aku pun membuka almari untuk menyiapkan pakaian Baekhyun, dan lucunya aku malah mengambil warna yang sama seperti yang kukenakan.

TING TONG

Suara bel rumah berdering menghentikan aktifitasku, kurasa Baekhyun yang berada di kamar mandi juga ikut diam.

Pintu kamar mandi terbuka dan menunjukkan kepala milik Baekhyun saja. Aku menatap ke arahnya bertanya-tanya, begitu pula dia.

"Siapa?" Tanyaku kemudian memecah keheningan.

"Entah, kau saja yang buka. Hati-hati, Cia. Periksa dulu tamunya lewat interkom," saran Baekhyun. Aku mengangguk dan segera menuju pintu depan dan memeriksa layar interkomnya dahulu. Oh ya, aku juga sempat mengomel saat berjalan menuju pintu. Dasar Baekhyun, tanpa dia suruh pun aku sudah tahu jika aku yang seharusnya membukakan pintunya. Memangnya dia mau membuka pintu bertelanjang begitu.

Wajahku cerah saat melihat layar menampakkan sesosok Sehun dengan topi hitamnya dan pakaian kasual yang menurutku keren berada di depan pintu sembari menggendong seekor anjing kecil.

Aku segera membuka pintu dengan wajah ceria.

"Masuklah! Anggap rumah sendiri! Silahkan duduk! Mau minum apa?" Ucapku basa-basi orang kedatangan tamu.

Sehun yang memilih duduk di lantai lalu membiarkan anjingnya berkeliaran berkata. "Tidak perlu, aku ada janji kencan dengan Shinyoung. Aku ke sini untuk menitipkan anjingku. Bisakah? Maaf merepotkan," ujar Sehun.

"Ahaha tidak apa, anda ramah sekali rupanya. Siapa namanya?"Tanyaku dengan mata menunjuk ke arah anjing.

"Vivi, aku menyayanginya. Jadi tolong jaga dia baik-baik, ya. Aku sudah menganggapnya seperti anakku sendiri. Ngomong-ngomong, bisakah tidak memanggilku formal begitu? Ini bukan waktu kerja," ucap Sehun.

The Case (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang