39. Lady Act

515 84 14
                                    

Aku mengumpulkan beberapa anggota agen dan teman jaksaku untuk menguji kesiapan rencana berikutnya.

"Semua sudah hadir?" Tanyaku pada seisi kepala di ruangan itu.

"Jinyoung tidak bisa hadir karena dia sedang sakit," ucap Jaehyun yang membuatku mengeluh mendadak.

"Ia meminta seseorang untuk menggantikan tugasnya," lanjutnya.

"Siapa?" Tanyaku.

"Maaf aku terlambat," ucap seseorang yang baru saja masuk ke ruangan membuat semua mata tertuju padanya.

"Perkenalkan saya Hyunbin, saya anggota agen FBI yang ditugaskan Kepala Bae untuk menggantikannya," ucap pria itu yang membuatku hampir melongo.

Kenapa bukan dia saja yang jadi kepala cabang.
Bahkan ia memiliki fisik seperti jenderal pemerintah Korea Selatan.

Oke, aku tahu ia hanya menang fisik bukan otak. Baejin cukup pantas mendapat jabatan itu.

Ia sungguh tampan.

Oke Alicia, ingat Baekhyun!

"Baik! Karena semua sudah hadir jadi aku akan mengatakan susunannya. Aku yakin kemarin kalian melihat pesan yang kukirim tentang tugas kalian nanti," ucapku.

"Begini.."

~~

Mobilku terparkir di depan rumah mewah milik Baekhyun. Tidak, aku juga. Itu rumahku juga.

Belum aku parkirkan ke dalam rumah. Aku memarkirkan mobilku agak jauh dari rumah sebenarnya. Sekitar satu blok.
Lalu aku menelpon Chanyeol.

"Bagaimana? Aman? Lancar?" Tanyaku padanya.

"Aku berhasil menyusup ke belakang rumahmu dan menghubungkan kabel pada monitor pusat, dengan begitu CCTV di dalam rumah sudah dapat dideteksi," jawabnya.

"Bagus, hati-hati. Tunggu saja dan setelah ini semua selesai kembalikan pengaturan kabelnya," ucapku.

"Baik, bu," jawab Jaksa Park.

Aku menutup panggilan lalu menelpon Sehun.

"Apakah di rumah ada orang?" Tanyaku pada Sehun.

"Iya, Cho Segi dan Bae Suzy ada di dalamnya," jawab pria cadel itu dingin.

"Suzy?" Tanyaku tidak percaya.

"Iya, Bae Suzy. Dia teman Baek-"

"Cukup. Sudah tak usah dilanjutkan, aku sudah tahu," putusku.

"Segera bertindak, Cia-ssi," sarannya.

"Tentu saja," jawabku lalu memutuskan sambungan.

Aku menoleh ke kursi pengemudi. Iya, aku berada di sebelah sang pengemudi saat ini. Hyunbin sudah siap.

"Itu akta tanah rumah suamiku. Kenapa ia ambil?" Ocehku yang kutahu Hyunbin mendengarnya.

"Ayo," ucap Hyunbin serius.

Mobil kami pun masuk ke dalam rumah.

Setelah mobil terparkir Hyunbin keluar lalu membuka pintu untukku.

Aku terbangun saat ia menarikku. Lalu aku merangkul manja pada tubuh atletis Hyunbin dan bertingkah sempoyongan. Ia juga merangkul pinggangku. Sungguh sebenarnya aku merasa risih.

The Case (Sudah Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang