Kyungsoo memasuki mobil polisi. Ekspresinya tidak marah. Aku kasihan.
Tadi ia menangis saat aku menceritakan semuanya. Mencelakai murid lain sebagai pelampiasan ia diejek di sekolah. Diskriminasi adalah hal kejam. Entah itu melalui kata-kata maupun tindakan.
Selain itu, hidupnya yang tak berjalan mulus membuat dirinya merasa hancur.Hal yang aku dapatkan hari ini adalah bahwa kita harus terus melakukan perbuatan baik.
Seburuk apapun kita. Selemah apapun kita. Setidak berguna apapun kita.Kudengar Sehun berkata pada Kyungsoo sembari tersenyum. "Tak apa, justru kau akan diberi makanan layak tiga kali sehari di penjara."
Aku mendecih, bisa-bisanya Sehun bercanda disaat seperti itu. Bahkan meskipun berada di tempat nyaman, jika ia dibatasi dengan ruangan dan aturan bukankah sama saja itu tidak enak?
Ibarat burung dikurung untuk dipelihara. Ia dapat makan layak, tempat bersih, kenyamanan yang memadai. Tapi ia tak dapat hidup bahagia seperti mereka yang dengan mudahnya terbang di langit bebas.
"Kyungsoo harus ditenangkan. Ia banyak melewati hari yang susah. Karena itu Sehun begitu," ucap Chanyeol di sampingku membuatku menutup mulut.
"Kau tidak peka dengan orang lain ya," ucap Chanyeol.
Itu sindiran, bukan pertanyaan.
"Setelah ini kau akan kemana?" Kali ini Chanyeol benar-benar bertanya.
"Menemui Baekhyun," jawabku.
~~
Kami duduk berhadapan di ruang isolasi.
Aku tak ingin berada di ruang jenguk wali dan narapidana. Dibatasi kaca itu menyesakkan."Kyungsoo berhasil kau tangkap, aku punya istri yang hebat," ucap Baekhyun dengan raut sumringahnya.
Aku tersenyum lembut. "Dia hanya dipenjara, tidak ada hukuman lain untuknya. Selain itu akan ada kegiatan napi untuk menghindari mereka berpikiran kosong lalu mencoba bunuh diri. Mereka juga tidak akan suntuk."
Baekhyun kembali bercerita. Sungguh ini saat yang paling aku sukai di hidupku. Menghabiskan waktu luang dengan cerita dan candaan lain yang membuatku sedikit mampu menghalau semua beban dunia. Bahkan topik yang kami bicarakan juga tidak berfaedah. Seperti,
"Tadi malam aku bersama petugas lapas menonton pertandingan sepakbola, Manchester United is the best!"
Tuh kan kumat lagi.
"Oh iya, MU menang dua poin ya!" Aku ikut berseru.
Tiba-tiba ekspresinya berubah tidak tertarik.
"Jangan sok tahu. Aku mau bilang kalau Ronaldo berhasil mencetak gol," ucapnya sembari memanyunkan bibirnya. Alisnya mengerut.
Bukannya terkekeh seperti biasanya, aku malah berpikir.
"Iya.. Tapi di berita MU menang dan yang mencetak gol itu Ronaldo," aku bersikeras.
Yakali aku juga menonton dan aku tahu!
Menahan diri seperti orang yang tak tahu apapun itu menyebalkan.
Hei begini-begini aku juga tahu!"Setidaknya jangan memutus omongan orang lain," final Baekhyun.
Dia marah.
Fine, aku tak ingin mendengar berita dua kali.
Kami terdiam. Sibuk dengan kepala batunya masing-masing.
"Aku masuk, kau istirahatlah. Pekerjaan membuatmu pegal kan," pamit Baekhyun.
Oh sialan! Kenapa berakhir buruk!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Case (Sudah Diterbitkan)
FanfictionBeberapa part diunpub. Sudah diterbitkan di Shopee Lovrinz Store. ~~ "Harusnya aku tak mengenalnya. Seharusnya aku pergi jauh darinya. Byun Baekhyun.." - Alicia Jung. ~~ Main cast : Byun Baekhyun Alicia Jung (Park Shinhye/OC) Jung Eunho Byun Kyungho...