Chap ~6

1.2K 247 124
                                    

Jaebum sudah berpakaian rapi, tidak lupa ia menyemprotkan minyak wangi mahal, brand kesukaanya.

Tidak lupa Jaebum membawa kalung yang sudah ia bungkus rapi dengan kotak dan pita.
Jaebum bersiap dan hendak keluar rumah. Tetapi panggilan Hyunjin membuatnya berhenti.

"Daddy mau kemana?"

"Hyunjin, kenapa belum tidur?"

Bukannya menjawab, Hyunjin malah bertanya lagi. "Daddy, pergi kemana lagi?! Tidak bisakah satu hari saja Daddy tidak pergi?!"

"Hyunj— in." Hyunjin sudah pergi kembali ke kamarnya dengan membanting pintu.

Jaebum menatap nanar pintu kamar Hyunjin. Perasaanya di penuhi rasa bersalah.

"Apa aku harus membatalkan janji dengan Nara? Tapi..."

"Tidak. Tidak, aku harus berbicara dengan Nara first lalu aku akan bicara dengan Hyunjin."

****
"Lihat, setelah perawatan, kau jauh lebih bersinar." Puji Bambam. Ia baru selesai memoles make up di wajah Jinyoung.

"Aku pergi dulu. Aku sudah ada janji dengan Jaebum-ssi."

"Eyy~ ajushi tampan itu. Jika kau tidak mau dengannya beritahu aku ya, aku rela menampungnya." Ujar Bambam dengan kedipan nakal.

Jinyoung mendorong tubuh Bambam dan pergi. Belakangan temannya itu senang sekali menggodanya!

****
Jinyoung bekerja seperti biasa, karena ia sudah memiliki janji dengan Jaebum. Jadi ia hanya melayani pelanggan yang biasa, menuangkan bir untuk mereka.

"Nara, semakin hari semakin cantik saja sih."

"Ajushi bisa aja gombalnya."

"Nara, panggil oppa dong...Shownu oppa."

Nara tertawa kecil, teman-teman Shownu juga menyertawakan pria paruh baya itu.

"Ingat umur Shownu, mana cocok kau di panggil Oppa. Kalau aku baru pantas di panggil oppa. Iya tidak Nara-nie."

"Aigoo~ Nara panggil kalian semua oppa deh."

"Kiyowo~ Nara yang terbaik." Puji ketiga pria itu bersamaan.

Nara mengangkat gelas minumannya untuk bersulang dengan ketiga pria itu.

"Cheers~ untuk oppa-oppa tampan ini."

"CHEERSSS..."

Nara meneguk habis minumannya. Shownu, Eunhyuk, Donghae terus memaksa Nara untuk menemani mereka minum. Sungguh sulit menghindar ketika ketiganya terus memaksa.

Kepala Nara sudah terasa sangat pusing, sepertinya ia harus berhenti. Jika tidak maka ia di pastikan akan mabuk.

Jaebum yang baru datang, langsung menggepalkan kedua tangannya geram. Ia melihat Nara duduk bersama tiga orang pria, dan mengobrol juga minum-minum. Emosi Jaebum terpancing. Jaebum mendekati meja mereka, ia berdiri tepat di depan Nara.

Jaebum berdehem, membuat ke empat orang itu menoleh dan melihat kearah Jaebum.

Nara melihat samar rait wajah Jaebum yang marah dengan rahang tegasnya yang menggeras.

"Oppa-dul, maafin Nara ya. Nara sudah ada janji dengan Jaebum oppa. Annyong Oppa-dul."

"Yaahh, Nara, kita masih ingin bersenang-senang denganmu." Keluh Donghae.

"Mian oppa." Ucap Nara dengan nada manja yang di buat-buat.

Jaebum sudah tidak tahan, ia menghampiri dan menarik pergelangan tangan Nara dan membawanya pergi.

Identity (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang