Chap ~10

1.3K 244 82
                                    

Bagaiman Jaebum menolak kenikmatan yang Nara tawarkan. Sungguh ia tidak mampu.

Jaebum sudah menggila, walau tangan lentik itu baru membuka resleting celananya.

"N-nara, kau tidak perlu melakukan itu sayang—"

"Ssttt." Nara meletakkan satu jari ke bibir Jaebum. Jaebum yang sudah sangat nafsu, melahap jari telunjuk Jinyoung.

Shitt, rasanya enak. Padahal ia cuma mengemut jariku. Gosh, aku ingin bercinta yang sesungguhnya. Umpat Nara dalam hati.

"O-oppa..." lenguh Nara lembut.

Jaebum mengemut jari Nara dengan nikmat, seakan itu benda terenak yang pernah ia makan.

"O-oppa st-stop...aku bisa kelepasan...please...aku belum siap." Ucap Nara terbata, ia menarik jarinya dari mulut Jaebum.

"Kalau begitu, kita berhenti. Jangan lakukan itu Nara, oppa tidak ingin memaksamu." Suara Jaebum memang terdengar lembut, tapi tatapannya tampak kecewa.

Nara tidak mendengarkan Jaebum, ia meraih junir Jaebum, meremasnya lembut.

Jaebum bernafas berat, punggungnya ia sandarkan ke kursi mobil.

Nara tidak berpengalaman dalam hal ini, tetapi ia pernah beronani, dan ia pernah menonton film porno, tapi bukan gay porn. Ia belum membuka gay porn yang di kirim Bambam. Hatinya belum siap. Tapi fuck, ia  berani sekali melakukan blow job!

Tapi setidaknya sama saja kan caranya? Nara mendekatkan mulutnya ke-junior Jaebum. Ia menjilat ujung kepalanya dengan lidah dan mencecapnya ragu-ragu.

"Aah fuck!" Erang Jaebum nikmat.

Berarti yang aku lakukan benar ya? Batin Nara.

"Jaebum oppa, nikmatin saja. Dan jangan sentuh aku, okay?"

Jaebum hanya diam tidak menjawab. Dalam hati ia sedikit kecewa. Apa salahnya kika ia menyentuh Nara? Ia juga ingin memberi gadis itu kenikmatan seperti yang Nara berikan.

Gadis polos ini begitu menggemaskan, namun juga misterius. Jaebum tidak ingin memaksa, tapi jika Nara sudah berani melakukan sejauh ini, artinya gadis itu serius dengannya kan?

"Aahh Nara...jangan pakai gigi sayang, coba gunakan lidahmu." Jaebum sedikit terkekh ketika gadis itu kewalahan mengulum habis miliknya yang termasuk memiliki ukuran besar untuk pria Asian.

"Ah, mian oppa..." gumam Nara malu.

"It's okay. Oppa senang menjadi yang pertama untukmu." Ujar Jaebum lagi sambil mengusap kepala Nara.

Nara mencoba mengingat-ingat adegan di video porno, bagaimana si wanita mengulum dan memberi blowjob untuk si pria. Nara menggunakan lidahnya, menjilat-jilat seperti kucing.

Jaebum tampak memejamkan matanya dan menikmatin.

"Lakukan lebih cepat Nara. Jangan menggodaku..."

"Seperti ini?" Nara memasukan seluruh kejantanan Jaebum dengan susah payah, ia sampai tersedak karena milik Jaebum mentok di tenggorokannya.

Jaebum tertawa lucu, ya Tuhan, gadis ini begitu menggemaskan dan ia selalu bisa membuat Jaebum jatuh cinta lagi dan lagi.

"Easy baby...aku ajarin."

Identity (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang