Chap ~ 34

1.6K 191 67
                                    

Mau dilanjutin nc nya gak? Wkwkwkwkwkwk....

.

.

.

Jackson mengantar Mark pulang, tadi sore ia menjemput Mark di kantornya tadi sore, lalu memaksa lelaki itu untuk kencan dengannya. Kencan manis yang tidak akan pernah Mark lupakan. Kencan yang membuat seorang Mark Tuan meleleh dan menjadi orang yang paling bahagia di dunia.

Jackson mengajaknya untuk candle light dinner di Sky Restoran, ketika mereka sedang makan tiba-tiba banyak kembang api dan di kembang api terakhir muncul  tulisan "Would you be mine, Mark Tuan? I love you."

Siapa yang bisa menolak lelaki tampan, baik hati, seksi, manis dan romantis ini? Jawabannya tidak ada-- Jackson membuatnya lupa akan Jaebum. Jackson membuatnya bahagia. Seminggu kebersamaan mereka setelah malam panas itu, Jackson menunjukan keseriusan dan kesungguhan, ia menjadikan Mark orang yang paling beruntung dan bahagia, penuh cinta dan kasih sayang.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang Jackson."

"Sudah kewajibanku untuk  memastikan pacarku selamat sampai rumah, kan Baby?" Kedua pipi Mark merona merah setelah bibirnya dikecup Jackson. Mendengar Jackson menyebutnya pacar membuat debaran jantungnya semakin cepat.

"Eum--Seunie...M-mau mampir?"

"B-boleh?"

Keduanya nampak canggung dan gugup. Mark mengangguk kecil sebagai jawaban. Tentu saja Jackson tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

***

Jaebum membaringkan tubuh polos Jinyoung yang tak tertutup sehelai benangpun ke sofa. Pipi Jinyoung merona merah, kedua tanganya tersilang di depan dada dengan kaki yang ia rapatkan. Tatapan lembut penuh damba Jaebum membuatnya semakin merona. Tubuh telanjang Jaebum membuatnya kehilangan kata-kata. He damn sexy!

Kulit putih bersih, perutnya terbentuk oleh otot-otot abs, lengannya tampak kokoh, pinggangnya kokoh, bulu-bulu halus di perut Jaebum dengan benda pusaka miliknya yang besar dan berdiri tegak. Gosh-- Jinyoung menahan nafas ketika matanya sempat melihat kejantanan Jaebum.

Jaebum menyeringai dan tertawa pelan, Jinyoung tampak menggemaskan, cantik, menawan. Kulit bersihnya, pipinya yang merona, pantatnya yang berisi, perutnya juga terbentuk indah. Sempurna--ya, bagi Jaebum Jinyoungnya sangat sempurna.

"Betapa menyesalnya aku baru menyadari bahwa kau begitu sempurna Jinyoung. Dan aku menyukaimu, bukan-- aku mencintaimu park Jinyoung." Ucapnya pasti.

Jaebum menindih tubuh Jinyoung, ia mencium bibir Jinyoung, melumatnya lembut penuh perasaan. Perlakuan manis Jaebum membuat tubuh Jinyoung lebih santai.

Jinyoung menutup kedua kelopak matanya, ia melingkarkan tanganya ke leher Jaebum, bibirnya bergerak membalas lumatan-lumatan itu.

Tangan Jaebum bergerak liar, ia mengusap tengkuk Jinyoung ke leher lalu ke dada. Kedua tanganya mengusap dada dengan nipple yang menonjol keras itu dengan gerakan memutar. Nipple sensitif itu semakin mencuat tinggi, dada Jinyoung membusung setiap kali Jaebum memelin pelan nipplenya. Nafasnya tercekat oleh desahan yang tertahan. Lidah Jaebum ikut bergerak liar, tertaut di dalam mulut sana, mencecap rasa hangat dan manis mulut Jinyoung.

"Nnnghh." ciuman terlepas karena desahan seksi Jinyoung. Kejantanan Jaebum menggesek milik Jinyoung yang semakin menggeras. 

"Kau mempesona Jinyoung, kau membuatku gila." ucap Jaebum dengan suara berat. Lidah Jaebum menjilat bibir plum Jinyoung, jilatan itu turun dari dagu ke leher. Dengan rakus Jebum mencium dan menghisap kulit leher mulus itu, ia membuat banyak jejak merah disana.

Identity (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang