9. 3 hari rasa 3 minggu

2.9K 312 16
                                    

Hari ini tidak ada satupun dari lisa ataupun rose yang keluar rumah, sudah semenjak tiga hari dia tidak bertemu marcell dan entah kenapa rasanya seperti sangat lama, lisa tidak pernah merasa seperti ini dengan mantan nya. Dan rose, dia masih merasa tidak enak hati mengingat malam dimana ayahnya jeffrey tidak menyetujui hubungan mereka, walaupun ibu nya jeffry menyukai rose.

Rose juga sudah menceritakan semua nya pada lisa. Dan sekarang mereka berdua hanya diam sambil menonton film dengan wajah yang memakai masker.

"gue jahat banget enggak sih, enggak balas semua chat nya jeff?" rose bertanya.

"iya, ini bukan lo banget kabur gitu aja" lisa menjawab.

"bokap nya jeff mau jodohin dia sama cewek lain, apa ujung nya gue jadi antagonis karna enggak bisa lupain jeff"

"kebanyakan nonton sinetron lo"

"orangtua gue enggak pernah ngehina gue lice, gue mandang jeffry juga bukan karna dia anak orang kaya. Lice, gue juga dari keluarga berada"

"yaudah, kawin lari aja lo berdua" lisa berkata.

Rose langsung menegakkan duduk nya.

"sumpah lice, lo benar. Cuma bokap nya jeffry doang. Kami bisa buktiin kalau kami itu saling sayang.

"Jee, lo beneran gila?" lisa bertanya.

"angkat telpon jeff, bilang aja gue sakit" rose langsung memberikan ponsel nya, lisa mendengus lalu mengangkat telpon pacar temannya itu yang tidak berhenti berdering selama tiga hari belakangan ini.

"cee, kamu tau aku cuma sayang sama kamu!"

"ini lalisa, bestie nya roseanne" lisa berdehem.

"lice please, gue perlu bicara sama rose"

"maaf jeffry dirgantara, rojee nya lagi sakit, baru aja copot infus tadi pagi. Sekarang lagi bobok siang"

"Rose sakit?, astaga lo kenapa baru bilang sekarang. Gue otw!"

Lisa melempar pelan ponsel rose.

"sayang lisa ku" rose memeluk lisa. "btw, om sugar masih enggak ada kabar?"

"gue juga enggak tau, dia masih nafas atau  enggak" lisa menjawab.

"lo sama jeffry jangan bikin drama yang aneh-aneh ya entar, soalnya kak yuna mau nitip anak nya karan dan karin, levin juga mau main ke sini katanya" lisa berkata.

"kenapa enggak bilang, yuk kita bikin acara bbq kecil-kecilan"

"sekarang aja lo semangat, tadi aja galau"

"yaudah sih, hubungin aja om sugar. Kalau dia enggak sempat ngehubungin lo, enggak ada salahnya kan lo hubungin duluan"

Lisa diam, dia tidak tau kenapa tiga hari terasa selama ini.

"kalau dia sibuk gimana?, lagian gue enggak ada kontak nya"

"ASTAGA LALISA, LO CIPOKAN PANAS DI SOFA SAMPE DEWER TAPI ENGGAK PUNYA KONTAK NYA?"

"enggak usah ngegas juga roseanne" lisa memukul lengan rose.

Lisa mendengus, dering ponselnya langsung membuatnya duduk tegap dan melihat siapa si penelpon.

Lisa menghela nafasnya, bukannya dia tidak merindukan ibu nya. Tapi dia sedang mengharapkan pria itu mengabarinya, tapi lisa juga senang karna ibu nya menelponnya.

Lisa mengangkat vidio call ibu nya itu, tersenyum lebar lalu melepaskan masker nya.

"hello ma, ini rojee" rose muncul di sebelah lisa.

Side to SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang