1. Foto

4.5K 439 2
                                    

Lisa tidak menangis saat putus dari jungkook, dia hanya mengurung diri seharian di kamar, dengan meringkuk di tempat tidur, dengan di iringi musik dengan beat cepat, agar tidak galau.

Rose, teman serumah nya hanya meletakkan makanan di meja sebelah tempat tidur lisa, lalu keluar. Dia tau kalau lisa sedang dalam mood yang buruk.

Lisa hanya perlu waktu sendirian, diam-diam rose menghela nafasnya, bagi nya jungkook memang tidak pantas untuk sahabatnya itu.

"dasar berengsek" rose mengumpat pelan.

Lisa benci perselingkuhan, ayah dan ibu nya bercerai karna ayah nya berselingkuh. Tapi bukan berarti lisa trauma hanya karna di selingkuhkan. Melihat ibunya bahagia dengan ayah tiri nya, membuatnya tau kalau cinta itu tidak pernah ada kata jenuh sesaat, seperti yang di katakannya pada mantannya dulu .

Setelah seharian mengurung diri, esoknya lisa keluar kamarnya dengan wajah yang lebih cerah, weekend ini dia akan pergi untuk memfoto beberapa objek di puncak.

"good morning" lisa menyapa.

"lega rasanya, ngeliat lo keluar dari pertapaan lo" rose menjawab.

"Thankyou ya jee, udah nganter makanan tiga kali sehari, kemaren" lisa tertawa.

"asal lo tau, si jungkook datang kesini kemaren, dan gue sama jeffriy udah bilang lo gak ada"

"kayaknya kutukan dua tahun, hanya enggak berfungsi ke lo dan jeffry, deh"

"jeffry enggak akan nemuin cewek seunik gue"

"iyalah, lo hobby nya minta bawain paprika mulu ke dia, cewek lain sih dapat si jeffry udah minta bawain tas gucci" lisa menggeleng pelan.

"kalau lo ngambek, jeffrey pasti bilang" lisa berkata sambil menirukan gaya bicara jeffrey "roseanne, aku minta maaf, ini ku bawain makanan favorite kamu, ayo makan mie ayam nya entar mie nya ngembang"

Rose dan lisa tertawa.

"parah lis, harga diri gue cuma sebatas mie ayam gitu?" rose tertawa.

Lisa mengoleskan selai nanas di atas roti nya, meminum susu yang di buatkan rose untuknya.

"jee, gue pergi dulu ya. Mau hunting foto-foto dulu ke puncak"

"hati-hati lis, jangan lupa makan!"

"iya, rojee" lisa tersenyum lalu pergi.

•••

Lisa memfokus kan lensa kamera nya ke suasa orang-orang berlalu lalang yang sekarang menikmati suasa sore di puncak, tanpa sengaja lensa kameranya juga menangkap seorang lelaki yang juga mengarahkan lensa kamera nya pada objek yang sama, yaitu lisa.

Lelaki itu mengangkat kepalanya, dan lisa bisa melihat dari seberang, lelaki itu adalah lelaki yang sama yang tidak sengaja melihat nya putus dengan jungkook seminggu yang lalu.

Sebenarnya bukan salah lelaki itu kalau dia tau tentang lisa dan jungkook, lagi pula putusnya lisa dan jungkook sudah menjadi hot topic selama seminggu ini di kampus.

Lelaki itu menyebrang ke arah lisa.

"Tidak menyangka ketemu kamu disini" lelaki itu tersenyum, dan lisa sadar kata-kata ibunya benar, mati satu, tumbuh seribu.

Lelaki itu tinggi dan lisa bisa lihat kalau lelaki itu punya tangan yang kekar, yang bisa di bilang sandar-able itu sedang tertutup jaket army hitam, lelaki itu juga punya garis wajah yang tegas tapi saat senyum lelaki itu muncul, bisa meluluhkan wanita mana saja, dan mungkin senyum manis itu juga bisa membuat lisa luluh.

"juga sedang hunting foto?" lelaki itu bertanya lagi. Lisa hanya mengangguk.

"Marcell" lelaki itu mengulurkan tangannya.

"Lalisa" lisa menyambut.

"iya, tau kok" marcell tersenyum "kan kamu mahasiswa saya yang enggak masuk minggu kemaren karna baru melabrak pacar nya berselingkuh"

"Hah?, kamu dosen?"

"saya cuma gantiin dosen kelas kamu yang enggak bisa masuk, minggu kemaren" marcell menjawab dengan santai.

"Usia kamu berapa?" lisa langsang bertanya dengan nada yang masih kaget.

"usia kamu sendiri berapa?, kamu ngomong ke saya itu, enggak sopan!"

Marcell suka melihat perubahan ekspresi di wajah lisa, saat dia menggodanya.

"duapuluh satu" lisa menjawab pelan.

"Tuh kan, enggak sopan. Tiga bulan lagi saya tiga puluh."

"sumpah, wajah pak marcell, enggak nampak usia segitu" lisa menganga tidak percaya.

"thankyou, saya memang ganteng" marcell tertawa sambil menatap bibir lisa. "Marcell saja, enggak usah pakai embel-embel lainnya, kamu bukan karyawan saya!"

Lisa masih mengerjapkan matanya tidak percaya, penggambarannya pada pria yag lebih tua dari nya biasanya, di luar pemikirannya.
Harus lisa akui kalau marcell punya garis wajah yang memang sangat tampan.

Marcell tertawa kecil, merasa geli melihat wajah lisa yang terlihat lucu, dia menjentikkan jari nya di depan lisa, sampai membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.

"kaget ya, wajah ganteng saya emang baby face"

Lisa mendengus mendengarnya.

"mau hunting foto bareng, enggak?" marcell berkata.

Lisa tidak tau kenapa, tapi ajakan marcell seperti mantra yang membuatnya hanya diam dan mengangguk.
Mungkin karna aura lelaki dewasa di depannya ini memang sangat mendominasi dan tidak bisa di tolak.

[]

Marcell tidak tau, kalau ikut quality time dengan bersantai di villa bersama keluarga nya di puncak, membuatnya bertemu si gadis berwajah boneka ini lagi.

Dan tingkah lisa yang kadang terlihat shock karna nya, membuat marcell ingin mengurung gadis itu, lisa begitu menggemaskan bagi nya.

Seperti sekarang, marcell sengaja memperlambat jalan nya dan membiarkan lisa sibuk dengan hunting foto nya pada alam sekitar.
Lensa kamera marcell mengarah pada lisa yang sskrang tersenyum lebar sambil melihat hasil foto di kameranya, tanpa sadar marcell memfoto nya tanpa sepengetahuan lisa.

"saya suka senyum kamu" marcell berkata.

"bukan nya kepedean, cuma memang banyak yang bilang begitu" lisa menjawab.

"jadi, berhubung kamu jomblo" marcell menyodorkan ponsel nya "save nomer kamu!"

Lisa terkekah, dia sudah sering menemui lekaki seperti marcell, playboy. Lisa juga bukan gadis yang  mudah terbawa perasaan.

"oke, playboy kayak kamu sering saya temuin"

"saya punya banyak teman kencan, tapi saya cari calon istri yang pengertian dan punya senyum yang bikin saya juga ikut senyum"

"om-om ngerayu nya juga beda, ya?" lisa mensave nomer telpon nya.

"jadi, kamu enggak akan ada niat balikan sama mantan yang di labrak kemaren kan?"

"kalau ada pria, ngapain saya ngarep balik ke cowok?" lisa mengedipkan matanya, dia hanya bercanda.

Dan itu membuat marcell tertarik dengan gadis yang baru di kenalnya seminggu lebih ini, lebih tepatnya kenal dan baru bicara hari ini.

Wajah dan sifat lisa, membuatnya tertarik, dan sepertinya marcell ingin serius.

.....................TBC

Ini aku ada kelas pagi, sempat2 nya revisi nih tulisan. Mumpung rajin. 😂.

Bye bye

Side to SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang