Lisa hanya tersenyum saat marcell mengajaknya makan siang bersama orang-orang penting.
Terlebih tangan marcell masih setia merangkul pinggang nya, posisi lisa sangat intim dan itu membuat nya sedikit tidak nyaman mendapat berbagai tatapan orang-orang sekitar nya."cell tangan kamu, bisa lepas enggak?" lisa berbisik.
"ngapain?, cuma rangkul doang" marcell menjawab.
Obrolan mereka mengalir dengan lancar walaupun lalisa hanya memajang senyum manis nya.
Acara makan siang itu berakhir dengan lancar, walaupun beberapa dosen wanita mencoba mengobrol dengan sedikit berlebihan, menurut lisa.
"pak marcell, terimakasih banyak untuk makanan dan juga saya harap kita bisa sering bertemu" buk lidya, dosen psikolog yang terkenal cantik dan juga seksi.
"maaf, tapi sepertinya saya tidak bisa. Kerjaan tetap saya enggak disini" marcell menjawab.
Dosen psikolog itu semakin berani mendekatkan tubuhnya pada marcell.
"memangnya pak marcell kerjaan tetapnya apa?"Lisa berdehem.
"batuk jaim?" marcell bertanya.
"kebanyakan gaul sama jeff, kok tau sih" lisa menjawab. Marcell terkekah lalu mengalihkan perhatiannya pada dosen muda di depannya lagi.
"maaf buk lidya, saya ini kerja nya cuma fotografer kondangan, nanti kalau buk lidya ada orang mau adain pesta pernikahan atau hajatan, bisa sewa saya. Kalau masalah yayasan kampus, itu punya orangtua saya" marcell menjawab.
Lisa menutup mulutnya menahan tawa nya.
"sudah ya, saya duluan. Soalnya mobil pinjaman punya papa saya" marcell tersenyum lebar, berhasil membuat lawan bicara nya terlihat kesal sekaligus malu.
Lisa tersenyum lalu membungkukkan tibuhnya hormat pada dosen itu.
"buk saya duluan ya, hati-hati di jalan" lisa berkata.
Marcell merangkul pinggang lisa dan membawanya masuk ke mobil.
Tawa lisa langsung pecah saat di dalam mobil.
Marcell terkekah kecil dan menjalankan mobil nya.
"ternyata ya, kamu tuh fotografer kondangan doang" lisa tertawa.
"masih ketawa, kamu saya cium" marcell mengancam.
"huuuuuh" lisa masih mencoba meredakan tawa nya. "habisnya kamu gokil banget tau enggak"
"sudah tau saya rangkul calon istri, masih aja ganjen" marcell berkata.
Lisa berdehem, pipi nya memanas mendengar kata calon istri dari mulut marcell.
"kayaknya seharian kamu harus temenin saya deh, hari ini saya mau ketemu klian buat meeting. Ketemu dosen pembimbing nya nanti aja" marcell berkata lalu membelokkan mobil nya ke arah kantor nya.
Lisa belum bisa menjawab, hanya karna kalimat marcell sebelumnya membuat lisa rasanya memanas, senyum lebarnya tak bisa luntur.
"lice" marcell menggenggam tangan lisa "udah blushing gitu, nikah yuk"
"dih enak aja, lamaran enggak romantis" lisa mencibikkan bibirnya menyembunyikan rona wajahnya.
"dih ngajakin nikah sambil nyetir kan anti mainstream, yang romantis-romantisan itu udah biasa" marcell menjawab.
"aku tuh mau nya di lamar pakai makan malam romantis, dengan bertabur lilin terus musik romantis" lisa menjawab
"nanti kebakaran loh kalau pakai lilin-lilin segala, kamu kebanyakan ngayal gara-gara nonton film romantis nih"
![](https://img.wattpad.com/cover/155483244-288-k940114.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Side to Side
القصة القصيرةLisa memang tidak punya tipe khusus untuk memilih pasangan, tapi dia jelas akan menolak om-om yang mendekatinya. Tapi kalau om nya kayak aktor korea favorite nya gongyoo, mungkin lisa akan menerima tanpa pikir panjang. yang jadi masalahnya, aktor fa...