Lisa meraba ponselnya yang berdering sejak tadi, dia mendengus dan langsung mengangkat telpon nya tanpa melihat siapa yang menelpon.
Lisa membuka sedikit matanya melihat jam di atas nakas sebelah tempat tidurnya. Baru pukul enam pagi."morning dear"
Lisa langsung terlonjak bangun saat mengenali suara yang menelponnya.
"marcell?"
"ayo bangun, saya tunggu lima menit di bawah. Di luar dingin juga"
"hah?" lisa langsung membuka balkon nya, matanya membulat kaget, dia kaget melihat marcell yang ada di halaman depan nya sambil bersandar di mobil.
"are you kidding me?" lisa langsung pergi ke kamar mandi, paling tidak dia harus mencuci wajah dan menggosok gigi nya.
"saya sebenarnya pengen langsung masuk, tapi rumah kalian di kunci"
Lisa tidak menjawab, dia memilih mengelap wajahnya setelah mencuci wajahnya, lalu memakai sedikit toner di wajahnya. Lisa mematikan telponnya, dan langsung turun dengan tergesa-gesa, membuka pintu rumah nya.
Disana dia melihat marcell yang tersenyum dan merentangkan tangannya, lisa berlari dan langsung menghambur di pelukan marcell.
"i miss you too" marcell terkekah.
Lisa melepaskan pelukannya, lalu memukul lengan marcell sampai membuatnya mengaduh.
"padahal saya sudah iklas kalau kamu enggak pulang" lisa berkata.
"hah massa?." marcell bertanya "pelukan kamu erat banget"
"saya bikinin jus" lisa menarik marcell masuk kerumah nya. Ini masih pagi dan sepertinya teman lisa belum bangun.
"kita lanjut tidur aja yuk, saya capek" marcell menjawab.
"kamu aja yang tidur, saya bikinin sarapan"
"kamu kan enggak bisa masak, makanya di selingkuhin" marcell menjawab.
Lisa menatap tajam ke arah marcell, kenapa lelaki yang terpaut usia sepuluh tahun di atasnya itu selalu bicara fakta.
"yasudah, kamu pulang saja!" lisa berbalik, tapi sebelum pergi tangannya sudah di tahan marcell.
"saya cuma ngegodain, enggak usah ngambek. Saya bisa masak jadi istri saya nanti enggak perlu bisa masak"
"hallah pagi-pagi si om udah gombal aja"
"om?" marcell terkekah "dan kamu baru saja meluk om-om super ganteng ini"
Lisa mendengus kesal, tapi harus dia akui tiga hari belakangan ini dia merindukan gombalan marcell, selama lelaki itu sibuk dengan pekerjaannya yang lisa belum ketahui pastinya. Tapi lisa akan menunggu sampai lelaki itu menceritakan dengan sendirinya.
"Lisa" marcell meraih tangan lisa.
Jantung lisa seakan berdegup sangat keras, pipinya memanas hanya karna marcell memanggilnya dengan serius dengan senyuman lembut dan pandangan teduh lelaki itu.
"ehmm" marcell merogoh saku celana nya.
Lisa merasa seakan jantung nya ingin keluar, pikirannya mengatakan kalau marcell akan memberikannya sesuatu yang spesial, seperti cincin contohnya.
Diam-diam lisa menahan senyumnya hanya karna membayangkan kalau marcell akan memberikannya hadiah itu.
"iya?" lisa berdehem kecil, menetralkan detak jantung nya
"nih" marcell memberikan satu permen dengan tulisan i miss you
Lisa melongo tidak percaya melihat permen di tangannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Side to Side
ContoLisa memang tidak punya tipe khusus untuk memilih pasangan, tapi dia jelas akan menolak om-om yang mendekatinya. Tapi kalau om nya kayak aktor korea favorite nya gongyoo, mungkin lisa akan menerima tanpa pikir panjang. yang jadi masalahnya, aktor fa...