Lisa menarik nafas nya saat para penata rias memasangkan gaun putih gading nya yang membalut tubuh nya dengan model putri duyung itu, simple tapi elegan dengan ekor gaun yang memnjang dan mahkota kecil menghiasi rambut Lisa.
Lisa tidak pernah membayangkan kalau ia akan menikah dengan lelaki yang umurnya jauh di atas nya tapi hari ini ia menemukan tambatan hatinya, tempat ia akan pulang, tempat ia akan mencurahkan segala isi hati dan pikirannya, seseorang yang menjaganya dan melindunginya.
Lisa menemukan teman hidupnya.
Lisa tersenyum dan menyeka sedikit air mata yang keluar di pelupuk mata kirinya menandakan kalau itu air mata bahagia. Lisa memeluk ibu nya dengan erat.
"Kamu sudah dewasa sekarang" Ibu nya lisa berkata. "Hidup mu akan di mulai sekarang"
Lisa mengangguk.
"Makasih mama sudah mendukungku selama ini, i love you" Lisa membalas.
"Wow, lo cantik banget Lice" Rosè yang baru masuk ke kemar Lisa langsung berdecak kagum dengan sahabatnya itu. Sebagai bridesmaid Rosè merasa kalau hari ini ia juga sangat bahagia melihat Lisa yang akan memulai hidup baru nya.
"Ayo, Marcell sudah menunggu. Dia pasti pangling liat kamu" Ibu nya Lisa berkata dengan lembut.
[]
Lisa berjalan dengan senyum tipisnya dengan beberapa sahabatnya yang menjadi bridesmaid, ijab kobul sudah selesai dan Lisa sudah sah menjadi Marcell.
Musik romantis menemani langkah Lisa yang berjalan ke arah Marcell yang sekarang juga tersenyum manis dan terlihat sangat berwibawa dengan setelan jas berwarna putih nya.
Ada perasaan membuncah saat Lisa berjalan ke arah nya. Lisa nya sangat cantik dan mempesona.
Marcell tidak pernah salah memilih perempuan dan itu terbukti dengan Lisa yang sah menjadi istri nya, Istri cantik nya itu mungkin terkadang sangat kekanakan, kadang juga menyebalkan, tapi juga sangat manis dan selalu mendukungnya, tersenyum untuk nya di saat Marcell merasa sangat lelah dengan rutilitasnya.Marcell mengulurkan tangannya dan di sambut Lisa dengan rasa gugup nya tapi juga tersenyum manis dengan pipi yang merona. Sepasang suami istri yang baru saja sah itu saling melempar senyum, suasa yang romantis dengan saling menatap ini membuat dada Marcell bergemuruh dengan kencang.
"Lalisa, Terimakasih sudah mau menjadi pelabuhan terakhir saya. Menerima lelaki berengsek seperti saya, saya tidak ingin menjanjikan sesuatu tapi saya akan berusaha membahagiakan kamu, selalu memberikan waktu saya untuk kamu dan anak kita kelak, dan memenuhi semua keinginan kamu"
Lisa tersenyum lebar sambil menunduk dengan tangan yang menggenggam tangan Marcell. Entah lelaki itu dapat dialog mana jadi bisa seromantis ini.
"Marcell, aku tidak sempurna. Aku memiliki banyak kekurangan, terkadang sangat menyebalkan dan kekanakan, tapi aku akan berusaha menjadi teman hidup terbaik untukmu, berusaha menjadi istri yang sempurna hanya dengan mu. Terimakasih sudah memilihku menjadi istri mu"
"I love you my Lisa"
Suara sorakan terdengar memenuhi ruangan saat Marcell mencium bibir Lisa dengan lembut.
"Hati-hati Cel, entar lipstik Lisa belepotan" Yuna berkomentar.
Marcell mengakhiri ciumannya dengan kecupan yang cukup lama.
"Manisan bibir kamu enggak pakai Lipstik" Marcell berkata.
"Marcell ih" Lisa berdecak kesal tapi ia juga tidak bisa menyembunyikan tona bahagia di wajahnya.
"Koh samoui bagus ya" Marcell berbisik.
"Iya emang bagus, kamu jangan aneh-aneh nih. Kita masih melakukan resepsi" Lisa menatap curiga ke arah Marcell yang tersenyum manis ke arahnya tanpa perduli orang-orang yang menyalami mereka dan memberikan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side to Side
Short StoryLisa memang tidak punya tipe khusus untuk memilih pasangan, tapi dia jelas akan menolak om-om yang mendekatinya. Tapi kalau om nya kayak aktor korea favorite nya gongyoo, mungkin lisa akan menerima tanpa pikir panjang. yang jadi masalahnya, aktor fa...