13. marcell bisa marah?

3.1K 340 9
                                    

Lisa dan marcell memang tidak punya hubungan, tidak berpacaran, tidak bertunangan. Mungkin status hubungan mereka tidak ada, tapi kejelasan hubungan mereka bisa di katakan sangat serius, marcell dan seluruh keluarganya tau kalau lisa adalah calon istri marcell.

Seminggu sejak kejadian main pangku-pangkuan di kantor, marcell pulang ke sidney untuk beberapa hari, dan sejak kemaren lelaki itu sudah pulang ke rumah lisa.

Rasanya lisa sudah seperti istri marcell, lelaki itu menyuruhnya memenuhi kebutuhan marcell, layaknya istri yang melayani suami nya yang akan kerja.

"LISA, SAYANG"

Lisa mendengus mendengar teriakan marcell dari kamar nya.

"HANDPHONE SAYA DI MANA?"

Lisa menghempaskan sendok teh nya, lalu mendatangi marcell yang baru selesai mengenakan pakaiannya.

"handphone nya kan kamu charger" lisa menjawab "dasar ya emang om om pikun"

Lisa mengambil handphone marcell dan meletakkannya di samping jas marcell, lalu mengambil dasi lelaki itu dan memakaikan nya.

"kamu bisa pasangin dasi?" marcell bertanya.

"sudah, jangan banyak bacot deh" lisa berkata

Marcell menarik pinggang lisa lebih dekat.

"latihan sebelum jadi istri sah" marcell berkata, tau kalau gadis nya itu terlihat kesal.

"makanya kalau di bangunin itu cepat bangun, bukan tidur lagi" lisa berkata, dia sudah membangunkan marcell sejak jam tujuh pagi, tapi lelaki itu malah tidur lagi selama sejam.

"Nanti siang ke kantor ya!" marcell berkata

"ngapain?" lisa bertanya, lalu merapikan kemeja marcell lalu mengambil jas lelaki itu dan memasangkannya.

"kita makan siang bareng" marcell menjawab.

"di usahain" lisa menjawab.

"saya tau kamu cuma satu kelas hari ini, skripsi kamu yang bab akhir nanti saya bantu deh"

"janji ya, kamu kan biasanya cuma php doang mau bantuin revisi ku. Kan biasanya lebih milih ngegame atau minta temenin main basket atau bola" lisa berkata "aku enggak mau ya ujung-ujung nya nemenin kamu di lapangan bola"

"itu sih kamu nya aja yang mau" marcell menjawab "saya kan enggak maksa"

Lisa mendelik kesal, lalu pergi keluar lebih dulu.

Rose yang baru pulang bersama jeffry dari camping bersama untuk terakhir kali nya bersama fakultas. Lisa sebenarnya ingin ikut tapi marcell dengan tegas melarang nya dengan berbagai alasan yang membuat lisa hanya bisa mendengus dan berakhir bermain bersama keponakan marcell.

"SAYANG.."

Suara panggilan marcell sontak membuat rose dan jeffry menoleh.

"waduh, udah berasa penganten baru aja" jeffry berkomentar

"di panggil suami tuh lice" rose menambahkan.

"APA LAGI SIH CELL?" lisa balas berteriak.

Marcell melirik jam tangannya sambil keluar dari kamar lisa.

"saya enggak sempat sarapan, janji sama papa kan jam delapan. Sudah telat" marcell berkata sambil mengecup bibir lisa. "pinjam mobil dong"

"kok pakai mobil ku?" lisa mendengus.

"kasian mobil kamu nganggur, lagian enggak boleh pelit" marcell berkata. "ohya macet enggak ya?"

"Sana berangkat, nanti aku di telponin papa lagi" lisa mendorong marcell.

Side to SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang