16. Mantan

2.9K 331 19
                                    

"Sayang" marcell merapatkan duduk nya pada lisa yang sekarang menyuap makanannya. Seperti minggu terakhir ini, marcell masih betah tinggal di rumah lisa, dan setiap hari menyuruh calon istri nya itu mendatangi kantornya dan makan siang bersama.

"Cell, malu ih. Di tempat umum mepet-mepet" lisa memukul tangan marcell yang bertengger di pinggang nya.

"dua minggu lagi kita nikah ya" marcell berkata.

"janji nya kan minggu kemaren, bulan depan" lisa menjawab. "dua minggu nikah, ini kita enggak ada persiapan marcell"

Lisa berdecak kesal, tidak mengerti lagi dengan marcell yang selalu bersikap manja pada nya, lalu berubah jadi galak dan menakutkan saat bekerja. Lelaki pemaksa yang selalu ingin di turuti.

"kelamaan bulan depan, kamu mau menyiksa saya ya?" marcell berkata. "saya sudah kebelet pengen main kuda-kudaan sama kamu"

Lisa melotot lalu memukul lengan marcell.

"itu mulut enggak bisa di filter dikit apa" lisa berdecak kesal.

"enggak" marcell berkata "lagian kamu kira foto di filter"

"sayang, aku aja belum bilang ke mama kamu melamar" lisa menghela nafasnya.

"Sayang" marcell menirukan gaya bicara lisa "saya sudah bilang ke mama kamu tentang kita sehari setelah kamu terima lamaran saya" 

"bohong ih, mama aja enggak ada bahas tentang lamaran pas kemaren nelpon"

"kan saya bilang nya di rahasiain dulu dari kamu, soalnya saya mau ngajak kamu ke thailand sekalian izin ke ortu kamu" marcell menjawab.

Pipi lisa memanas lalu memeluk marcell.

"tumben kamu sweet nya enggak sambil bercandain aku" lisa berkata.

"iya, biar di pesawat nanti main pangku-pangkuannya hot" marcell menjawab "soalnya kalau saya becandain nanti kamu kesal, enggak mau di bikin lemes"

"Dasar om-om mesum" lisa mendorong tubuh marcell dan menjaga jarak.

Marcell seakan tidak berduli, dia menarik pinggang lisa lagi, merapatkan tubuhnya dan mencium pipi lisa. Sampai sebuah pekikan dari wanita dengan dress merah dan rambut hitam sepunggung menghampiri mereka.

"Marcell, ya ampun. Aku kangen banget sama kamu" wanita dengan dress merah itu ingin memeluk marcell, tapi marcell lebih dulu menghindar.

Lisa menatap tajam ke arah marcell meminta penjelasan.

"cell?" wanita itu menatap marcell dengan kening berkerut bingung.

"maaf ya mbak, saya enggak kenal mbak nya" marcell menjawab dengan wajah tanpa bersalahnya.

"Ini selly, baru enam bulan lalu kamu berpisah sama aku. Tapi sekarang kamu sudah lupa?"

"aduh saya bukannya lupa, tapi benar-benar enggak tau" marcell menjawab, membuat wanita bernama selly itu kesal.

"kamu lupa, kita ketemu di melbourne. Tidur bareng juga" selly berkata sampai menarik semua pengunjung tempat nya dan lisa makan.

"Kamu ons sama dia?" lisa memukul paha marcell dengan keras.

"saya emang berengsek banget, tapi ini beneran saya enggak kenal sama nih mbak. Emang banyak yang mirip sama muka ganteng saya ini, tapi kasian istri sama baby saya" marcell mengusap perut rata lisa

"baby, maafin daddy ya kalau daddy pernah jadi cowok terberengsek, tapi sumpah deh, daddy enggak kenal sama si mbak baju merah nya, bagi daddy, mommy kamu yang paling seksi dan cantik" marcell berkata sambil mengusap perut rata lisa.

Side to SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang