22. Geng Rusuh

2.1K 186 19
                                    


Baru empat orang anak, rumah Lisa dan Marcell sudah rusuh pagi minggu ini. Minggu ini rencana nya Marcell akan mengajak keluarga kecilnya itu pergi piknik.

Marcell tidak tahu kalau kebiasaan buruknya telat bangun itu menurun ke empat anak nya.

"SELLI, GIO, KENNY" teriakan Marcell menggelegar di lorong kamar anak-anaknya di lantai tiga.

"Ayo Lily sayang bangun" Marcell membuka kamar anak bungsunya dan menggendongnya.

"KENNY BANGUN" Marcell membuka pintu kamar Kenny.

"Wait!" Kenny berkata sambil menungging.

"Mirip siapa deh kelakuan kayak gitu" Marcell mendengus.

"GIORGINO" Marcell beralih membuka kamar Gio.

Gio bahkan tidak bergerak sama sekali, tidur tenang dengan senyum yang mengembang sambil memeluk guling.

"GIO" Marcell berteriak.

"Iya kak Alish?" Gio menyahut dalam tidur nya.

"Gio kamu enggak mimpi yang aneh-aneh kan sama Alish?" Marcell mendudukkan dirinya di kasur Gio lalu menepuk pantat anak lelaki nya itu.

"Kata Ayah enggak boleh pukul pantat kak" Gio menjawab.

"GIORGINO ABRAHAM" Marcell berteriak lalu memukul pantat anak nya itu sampai anak keduanya itu terlonjak bangun.

"Ayah?, mana kak Alish?" Gio bertanya.

"Bangun sudah pagi! Kalau sampai kamu tidur lagi dan mimpi yang aneh-aneh, uang jajan Ayah potong. Buruan!" Marcell berkata lalu bangun dari duduknya dan pergi

"Ahh Ayah enggak asik" Gio menendang selimutnya.

Marcell melanjutkan membangunkan anak sulung nya, membuka kamar yang bernuansa putih pink pastel itu.

"Selli" Marcell memanggil.

"Astaga Ayah, Selli tadi malam begadang nonton konser musik korea, baru tidur jam 3 pagi" Selli berkata.

"Bangun sekarang atau semua gadget kamu Ayah sita" Marcell menghela nafasnya melihat Selli yang bangun tapi merengut padanya.

"Ish Ayah enggak bisa banget lihat aku senang" Selli menjawab.

"Mereka tau kamu nafas juga enggak" Marcell membalas.

"Tapi kalau mereka lihat Selli, mereka pasti langsung jatuh cinta walaupun hati Selli milik kak Levin"

Marcell menganga mendengar jawaban anak sulung nya itu.

"Uncle Levin itu udah punya istri dan anak." Marcell berkata.

"Bukan uncle Levin Dimitrio, tapi Levin adek nya om Lucas. Ish Ayah nyebelin" Selli menghentakkan kakinya lalu pergi ke kamar mandi.

[]

"Good morning sayang" Marcell memeluk Lisa yang sedang memakai baju Tshirt putih yang menjadi baju kembaran bersama ke empat anaknya hari ini.

"Anak-anak udah bangun?" Lisa bertanya.

"Udah di bangunin, mereka susah banget bangunnya" Marcell mendengus lalu mengecup bahu Lisa.

"Enggak usah aneh-aneh deh Cell, udah punya anak empat juga. Udah tua" Lisa berkata.

"Tapi muka aku tetap awet muda dan yang pasti dedek di bawah juga masih kuat kalau mau seharian ngurung kamu" Marcell menjawab.

"Kita udah janji ke geng rusuh kamu itu buat piknik" Lisa berbalik dan mengecup bibir suaminya itu.

Side to SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang